Ini merupakan pertarungan yang terjadi di setiap zaman. Cahaya melawan kegelapan, baik versus jahat, hitam kontra putih. Maka, menurut Datuk Amri, segala bentuk kejahatan harus dilenyapkan sebelum ia menyebar seperti virus.
Datuk Amri mengincar dan mengarahkan tangan kanan ke arah kepala Ruiz Esteban. Suara bising muncul dari baju zirah yang menandakan pemrosesan energi prana yang mengambang di udara untuk diubah menjadi sinar laser sedang terjadi. Ketika masa percobaan dulu, menggunakan armor corak insang, satu tembakan laser bisa menghancurkan pintu mobil jenis truk.
Ruiz Esteban terbahak-bahak, ia tak menyangka senjata terakhir Datuk Amri serupa mainan anak-anak seperti pada film-film barat. Tak mau menghabiskan waktu terlalu lama, dia langsung mengayunkan katana yang ukurannya lumayan panjang ke arah Datuk Amri.
Belum sampai bilah pedang tersebut menyentuh permukaan zirah corak insang, Datuk Amri telah menembakkan sinar laser dari bagian tengah telapak tangan kanannya. Kepala Ruiz Esteban meledak, hancur menjadi potongan daging tipis.
Percikan darahnya ke mana-mana, termasuk mengenai zirah corak insang. Dua bola mata yang tampak masih utuh menggelinding pelan ke arah kaki Datuk Amri.
"The mission has been completed!" ujar Datuk Amri. Suaranya dari dalam baju zirah terdengar berat seperti suara robot.
----
Dicky Armando, S.E. - Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H