Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ukuran Spanduk Menentukan Pemenang

26 Juli 2023   13:55 Diperbarui: 27 Juli 2023   07:30 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sosialisasi para calon anggota legislatif melalui poster dan spanduk. (Foto: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Andai saja ia bisa beli program televisi daerah atau mendapatkan panggung yang lebih besar, saya yakin mimpi Bruce bisa jadi kenyataan.

Topik dan solusi yang ditawarkan Bruce untuk saya pribadi, bahkan mungkin Anda, bukan hal baru. Apalagi perkara tenaga kerja yang berasal dari daerah asal. Namun bukan tidak mungkin bisa terealisasi jika Bruce terpilih. Sayangnya ia belum berhasil.

Bruce bukan orang berkantong tebal, tapi saya tahu persis dia adalah orang yang berpendidikan. Seorang sarjana. 

Cara dan metode berpikirnya, menurut pandangan saya, pun teratur. Intinya dia bukan orang sembarangan. Tapi lagi-lagi sayang, kenyataan memang kadang-kadang tak selalu seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, wajah orang-orang yang tidak saya kenal terpampang nyata di tepi jalanan Kota Pontianak. 

Spanduk berbagai jenis ukuran tertancap di mana-mana. Gayanya pun macam-macam. Ada yang mengatupkan kedua tangan seperti lebaran idulfitri, ada pula yang berdiri dengan gagah sambil menampakkan senyum yang tampaknya penuh dengan janji.

Ketika Pileg 2019 berakhir dan para kampiun telah dilantik, dari situ saya tahu bahwa semakin besar ukuran spanduk, semakin besar pula kesempatan menang. 

Semakin kecil spanduk, berarti jangan banyak berharap. Apalagi Bruce, dia hanya bisa mencetak kartu nama dengan bahan yang paling murah. Kejam, tapi begitulah adanya.

Maka menurut perspektif saya tentang Pileg 2024, keadaannya tak akan jauh berbeda. Tak akan ada hal baru soal pemilihan legislatif ini selain siapa yang paling tebal kantongnya. 

Terus bagaimana kalau ada orang yang punya banyak uang tapi belum punya pengaruh? Jawaban saya adalah "pengaruh" itu bisa dibeli.

Sumber foto: Pixabay.com
Sumber foto: Pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun