Dalam artikel itu disebutkan bahwa Hidayat Nur Wahid (HNW), wakil ketua MPR, menyatakan satu di antara beberapa tujuan yang ingin didapatkan seorang muslim dalam beragama adalah menjaga jiwa, muruah, dan kehormatan. Ia mengatakan bahwa umat Islam berkewajiban menjaga diri sendiri dan orang lain.
Maka sudah terang benderang untuk urusan saling menghormati, menjaga, dan toleransi di kalangan muslim terhadap orang lain. Jangan dipelintir lagi. Kalau di lapangan terjadi sebaliknya, maka fokus terhadap "orang" bukan "agama", karena memang ada di kalangan kita semua bahwa agama sekadar penghias kolom KTP.
Masuk lagi kepada pertanyaan yang ditulis oleh Kompasiana dalam "topik pilihan"-nya, yaitu: "Bagaimana memposisikan diri terhadap budaya asing?"
Saya bertanya-tanya dalam hati, kenapa kita (umat Islam) harus memposisikan diri terhadap budaya asing? Menurut saya, mereka yang membawa budaya asing yang harus memposisikan diri terhadap budaya kita. Kita tak perlu repot-repot memikirkan bagaimana posisi terhadap budaya-budaya yang belum tentu baik itu.
Jadi, dalam sudut pandang saya, para orang tua muslim tak perlu pusing soal "memposisikan diri" terhadap budaya asing ini. Persis seperti yang dikatakan oleh dua pesohor negara yang kalimatnya sudah saya kutip tadi. Islam sudah sesuai dengan Pancasila!
Maka yang harus dilakukan para orang tua muslim dalam rangka agar anak-anaknya paham mengenai Pancasila adalah dengan menyampaikan, mengajarkan, memperkenalkan ajaran Islam yang murni kepada mereka. Maka secara otomatis, mereka akan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kemudian, jangan lupa untuk mengajarkan dengan baik tentang Pancasila, setiap sila-nya, dan makna yang terkandung, agar mereka akhirnya menyadari kebenaran nilai-nilai Islam.
----
Dicky Armando, S.E. - Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H