Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kekuatan Air Sungai Kapuas

30 Januari 2019   10:33 Diperbarui: 30 Januari 2019   10:39 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata Eko seolah-olah bergelimang cahaya emas, sebab ia sedang memandangi Sungai Kapuas yang sedang memantulkan senja.

Esok, pria dua puluh delapan tahun itu harus rela berpisah selamanya dengan sang pujaan hati. Ia berniat bersedih sepuasnya di Alun-Alun Kapuas, tempatnya pertama kali bertemu dengan Erna, seorang perempuan bermata sipit yang lebih indah daripada senja, dan lebih menyegarkan daripada pagi.

Eko berusaha menyusun strategi agar Erna gagal pergi ke Negeri Matador, menyusul seluruh keluarganya yang pergi duluan.

Takut ditangkap penegak hukum, maka ia mengurungkan niatnya untuk menyekap Erna. Mengancam akan bunuh diri, Erna tahu betul bahwa Eko takut mati, rencana seperti itu tak akan berhasil. Menangis sambil berguling-guling, gengsinya terlalu tinggi. Eko mati akal.

Langit nyaris gelap ketika Eko teringat tentang mitos air Sungai Kapuas: "Barang siapa meminum air Sungai Kapuas, meski pergi jauh entah ke mana, ia akan kembali lagi ke Kalimantan Barat." Semua orang kelahiran tanah ini pasti tahu kalimat itu, kalau tidak ... artinya ia adalah orang Pontianak yang terkontaminasi Mobile Legend atau PUBG.

Tanpa perlu banyak persiapan, lelaki yang hidungnya mancung seperti paruh burung beo itu segera menyelam ke dasar sungai dengan harapan mendapatkan air kualitas terbaik.

Tak disangka, ia melihat dan merasakan banyak hal ketika menyelam. Selain kumpulan sampah dari oknum tak bertanggung jawab dan buaya-buaya kecil, Eko melihat makhluk aneh, seperti ular besar. Kalau disebut mau disebut "naga", hewan tersebut sementara ini belum ada bukti, sama seperti mitos "air Sungai Kapuas" yang sedang dikejarnya itu.

Puake, begitu penduduk asli Pontianak menyebutnya, hewan mitologi lokal yang eksis lewat penuturan orang-orang tua zaman dahulu. Katanya, ekor makhluk tersebut ada di muara Sungai Sekayam, sementara kepalanya di daerah Pancur Aji. Panjang luar biasa!

Meski terdengar menyeramkan, tiada menyurutkan semangat Eko mengambil tuah Sungai Kapuas. Dilewatinya saja makhluk besar tersebut. Semakin dalam menyelam, nafasnya habis.

***

"Bangun!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun