Sementara itu Rani sebagai peneliti Hiu, membuat simulasi segitiga permintaan pasaryang terdiri dari nelayan, pengepul ikan, chef dan terakhir konsumen. Segitiga ini menjelaskan bahwa untuk menghentikan konsumsi ikan hiu dimulai dari konsumen.
"Jika nggak ada permintaan dari konsumen untuk menyantap olahan ikan hiu, hiu tidak akan ditangkap. No demans, No Supply," tegasnya.
Sedangkan Dominique Diyose yang seorang keturuna Tionghoa mengaku tidak pernah mengkonsumsi olahan daging Hiu. Ia bertutur bahwa menyantap daging hiu hanya dilakukan keluarga Tionghoa yang berkantong tebal.
"Saat merayakan Imlek, kami tidak mengkonsumsi daging ikan hiu karena harganya yang mahal dan hanya kalangan berada saja yang bisa menyantap. Kebetulan saya bukan tergolong keluarga yang berada," pungkasnya secara jujur.
Talk Show Cerita Konservasi pun diramaikan dengan demo masak menu ramah lingkungan dari Chef Arbi, Lukis Wajah Senyum Hiu, Â Lomba Gambar Hiu Bebas di Lautan, dan Pameran foto potret Hiu di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H