Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyebaran Covid-19 Kian Pesat, Ini Kata Ketua Gercin DPD DKI Jakarta

15 Februari 2021   23:08 Diperbarui: 15 Februari 2021   23:22 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irma Indriani berada didalam mobil kendaraan umu (angkot) saat menuju Warakas. (dokpri)

dan kita syukurin semua yang harus kita hadapi dengan kepercayaan diri dan percaya akan kuasa dan takdirNya . Mereka tahu dan percaya juga tidak takabur bahwa Covid memang ada tapi yah, balik aja ke diri kita masing- masing untuk menangkal wabah tersebut.

Dihadapi dengan ketahanan diri Masing - masing dan selalu berfikiran positif tanpa ada kekhawatiran dan ketakutan yang berlebih, dan juga percaya kita tetap sehat-sehat  dan tetap baik- baik aja.

Malah ada yang bilang kalau mereka sakit ya berobat sendiri aja, dengan obat bebas karena takut ke RS sebab pasti dites dan pasti dibilang Covid malah kepikiran baik kepikiran sakitnya jadi takut juga kepikiran anak , keluarga yang harus terpisah atau harus isolasi mandiri dan dijauhi semua orang malah nambah beban pikiran dan malah makin sakit Karena lebih banyak kepikiran.

Pada akhirnya disimpulkan dengan sebenarnya kita harus menangkal Covid tersebut. Secara bersama sama dan menolak penularannya atas percaya diri kita masing-masing bahwa kita dapat mengobati dg cara apapun yg kita upayakan sekalipun tetap Prokes.

Yang penting kita semua bisa tetap menjalankan aktifitas rutinitas mencari nafkah untuk dapatnya memenuhi kebutuhan hidup kita masing- masing tanpa ada rasa kekhawatiran dan ketakutan yg meragukan dan menghambat semua langkah produktifitas kita   dalam beraktifitas sehari-hari.

Justru tekanan dari segala aturan Prokes ketat sangat menghambat segala kenyamanan berlangsungnya hidup bersosialisasi kita dimanapun dan dg siapapun juga, malah makin memperburuk mindset ( pemikiran) kita karena terkekang kebebasan mencari nafkah, tidak dapat menghibur diri dari hiburan yang biasa  menjadi kepuasan batin tersendiri dg motivasi ( menonton tv, ketemuan untuk curhat dll.

kejenuhan yangterkekang penuh tekanan, ketakutan kecemasan, dan  kekhawatiran terlebih pada Prokes yg mengharuskan berbagai macam tes kesehatan yg juga tidak menjamin keakuratanya.

Justru malah bisa menambah emosi dan menaikan tekanan darah yang tidak stabil  atas kemarahan yang juga  terkekang tidak dapat dilampiaskan demi keharusan peraturan dan berbayar yang juga   dengan harga yang mahal sedang penghasilan sangat berkurang.

Sudahi aja kali pandemi dari diri kita Masing- masing  jika memang sudah ada vaksin yg bisa menolong dari keterikatan Prokes yg mengekang semua kebebasan terlebih dalam mencari nafkah khususnya yg bekerja disektor informal dan buruh juga pedagang dengan berkurang dan terhambatnya waktu kebebasan untuk mengais rejeki.

Pulang kampung karena pandemi agar bisa meringankan pengeluaran beban ekonomi kebutuhan sehari hari, apalagi yang kost dan bekerja sebagai OB, penjaga kios di toko buruh, kuli bangunan dll.

Sangat miris kehidupan mereka dg semua pembatasan Prokes yg sampai kini masih berlangsung, dengan tidak juga menjawab kebutuhan mereka sekalipun program Bansos yg juga tidak memihak mereka karena harus yang berwarga DKI itupun dipilih- pilih dan yang mendapat juga itu lagi, itu lagi !  dan tidak sama rata mendapatkan haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun