Mohon tunggu...
Arloren Antoni
Arloren Antoni Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sosok melankolis yg sangat halus untuk dunia spiritual, seni dan filsafat. \r\n\r\nNamun juga seorang kolerist yg sangat keras, tajam dan menghantam utk dunia olah pikir & kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sampel Seorang Muslim Bahlul......

28 Juni 2013   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:18 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sering mencontohkan Islam dengan Hindu.
1). Islam memaksakan aturannya saat Ramadhan dan berdampak pada Non Islam.

2). Hindu memaksakan aturannya saat Nyepi yang berdampak pada Non Hindu. termasuk aturan tidak boleh memotong Sapi saat Muslim merayakan Idul Adha.

Ini adalah dua sampel urusan privat dipaksakan masuk ke urusan Publik, dimana kita telah Memaksakan agama kita pada orang lain dengan alasan Toleransi. Padahal Toleransi membuat Hukum jadi Paradoks, saling bertentangan.

Kritis dibalas Kritis, bukannya Kritis dibalas Fentung....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun