Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tren Poliandri Diungkap Pak Menteri

31 Agustus 2020   22:01 Diperbarui: 31 Agustus 2020   21:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara poliandri jelas-jelas tidak ada ajarannya di dalam Islam. Islam sangat menjaga nasab atau garis keturunan. Seorang perempuan yang poliandri ketika hamil akan kesulitan menentukan siapa bapak dari anaknya. Hal ini namanya merusak nasab.

Poliandri sama dengan perzinahan. Nikahnya tidak sah. Jangankan menikah lagi, perempuan yang sudah dilamar oleh seorang lelaki saja diharamkan menerima lamaran dari lelaki lain. 

Hal ini sebagaimana yang dikutip oleh al-Hafizh dalam kitab Fathul Bari, bahwa mayoritas ulama mengharamkan hal tersebut. Menyaksikan berbagai kerusakan yang ada, semakin rindu diri ini dengan kebangkitan Islam.

Rindu diriku adanya pengaturan hidup berasaskan akidah Islam. Rindu terterapkannya pendidikan Islam yang mampu membentuk pribadi taat pada diri kaum muslimin. 

Rindu dengan berlakunya sistem pergaulan Islam yang bisa mencegah perselingkuhan. Rindu pemimpin yang bisa memberi tauladan ketaatan pada Allah swt. 

Rindu dilaksanakannya sistem sanksi Islam yang bisa membuat pelaku kejahatan jera. Rindu keberkahan hidup. Rindu syariah dalam naungan khilafah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun