Terpaksa harus lebih banyak beraktifitas dari rumah di masa pandemi, Â telah merubah pola hidup hampir semua kita. Kini bukan hanya pekerja kantor-an saja. Hidup kebanyakan orang pun serba digital. Bagi mereka yang haus ilmu misalnya, pasti menikmati banget berbagai ilmu yang tersedia via online.
Namun kita tetap nggak boleh terlena, lalu mengikuti semua kegiatan virtual tanpa batas dong. Salah satu efek buruknya mata bisa lelah. Saya pakai salah satu istilah dari netizen, 'mabok mata'. Yaitu saat mata sudah terlalu over disuguhi layar komputer atau handphone. Lalu kepala ikut pusing dibuatnya. Maka kita bisa mengatur aktivitas sedemikian rupa, agar efek buruk berselancar di dunia maya tak sampai kita rasakan.
1. Buat prioritas kegiatan
Kita adalah orang yang paling tahu apa yang kita butuhkan. Salah satu kebutuhan kita adalah ilmu. Namun ilmu dibidang apa? Tidak mungkin semua agenda virtual kita ikuti. Maka kita harus tentukan skala prioritas, mana yang paling penting, penting dan nggak penting. Kita bisa hanya mengikuti agenda online yang paling penting saja.
Agenda kerja misalnya, yang memang wajib. Ditambah kajian online religi dan keuangan, yang sepertinya paling kita butuhkan. Atau bila masih dirasa memungkinkan, agenda penting boleh dilakukan pula.
Bikin daftar prioritas bisa menjadikan hidup lebih terarah. Kita juga bakal bisa rela melepas agenda yang kita sukai tapi sebenarnya nggak penting. Nggak penting maksudnya nggak mempengaruhi baik buruknya kehidupan kita. Hanya sekedar hiburan pelepas penat saja, kayak nonton film. Terkadang hiburan kita butuhkan. Tapi nggak harus sering juga kan.
2. Batasi waktu berinternet
Kalau kita tipe orang keras kepala, yang tetap pengen mengikuti banyak kegiatan online meski tahu efek sampingnya, mungkin ada strategi lain biar tetap aman. Diantaranya mengatur waktu dengan baik. Berapa waktu maksimal yang dibolehkan menatap layar dalam sehari?