Tampaknya bidang bahasa arab paling diminatinya dari bidang yang lain. Suami saya sedang belajar cara membaca kitab kuning. Sembari belajar, beliau mengajar. Dengan ilmu-ilmu dasar yang beliau kuasai, ngajar online cukup untuk membiayai kebutuhan hidup kami. Bagi suami saya, ngajar nahwu shorof bukan sekedar bisnis, tapi tentang kepuasan berbagi ilmu alat, yang dibutuhkan untuk mendalami Islam.
4. Jangan terlibat dalam sektor ekonomi non riil apapun itu, aktif sepenuhnya di sektor riil
Barangkali ini prinsip yang terbilang langka. Hanya segelintir orang yang berpikir demikian. Sebab rahasia keperkasaan sistem ekonomi kapitalis hari ini terletak pada sektor ekonomi non riil. Hampir semua usaha besar berhubungan dengan sektor non riil atau pasar keuangan. Bagi mereka yang lihai bermain di sektor non riil, maka berpeluang menjadi pengusaha besar atau milyarder.
Namun kita memahami bahwa sektor non riil identik dengan riba yang dilarang oleh Islam. Meski dilabeli dengan kata syariah, bila didalami tetap saja bidang tersebut tak luput dari riba. Pegawai bank syariah sendiri mengaku merasakan bahwa bank syariah tak ada bedanya dengan bank konvensional.
Sebagai muslim, kita bukan hanya ingin kaya, tapi juga ingin hidup berkah. Maka dalam hal bisnis dan investasi, suami saya berupaya hanya berada di sektor riil. Jual jara atau barang riil. Beli emas, tanah, bikin rumah kontrakan atau kos-kos-an mungkin ke depannya. Karena ketenangan jauh lebih berharga daripada sekedar kesenangan.
Ini pilihan hidup kami. Barangkali ada pelajaran yang bisa diambil. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membaca tulisan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H