Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajaran dari Youtuber yang Bikin Kesal Tahanan

18 Mei 2020   15:49 Diperbarui: 18 Mei 2020   15:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang pihak kepolisian sudah melakukan pembelaan. Mereka bilang kecolongan. Ponsel diduga diselipkan pada makanan yang diantar untuk tahanan. 

Tapi tetap saja perisitiwa itu mengingatkan kita bahwa penjara itu longggar. Penjara tidak sepenuhnya bisa menjadi tempat penjahat jera. Wong mereka bisa kok hidup enak, asal sanggup 'mengatasi hambatan'.

Ada pelajaran lainnya yang penulis dapatkan. Atas aksinya prank sampahnya, Ferdinand memberi alasan. Dia bilang mau membantu polisi terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Meski dia sendiri bersama temannya menunjukkan tak tertib PSBB. Dia pun bilang mau memberi pelajaran pada waria yang beroperasi di bulan Ramadhan. Namun meski dia mengaku berniat baik, prilakunya tidak lantas dinilai publik sebagai kebaikan.

Anggaplah Ferdinan jujur. Dengan demikian pelajaran yang bisa diambil adalah untuk bisa berbuat baik, niat baik saja tidak cukup. Niat dan cara harus sama sejalan beriringan. 

Niat baik dikuti dengan cara yang baik pula. Jadi teringat ajaran agamaku. Dimana amal salih mesti memenuhi dua syarat. Yaitu niat baik dan cara baik pula sesuai aturan agama. Makanya pembagian nasi anjing kemarin juga sempat viral. 

Bagi muslim anjing bukan sekedar nama hewan. Tapi dianggap salah satu hewan yang terlarang untuk dimakan. Artinya berbagi makanan yang diberi nama nasi anjing bagi muslim itu merendahkan. Memberi tanpa adab namanya.

Ferdinand secara pribadi sudah minta maaf. Bahkan ibunya juga ikutan minta maaf atas prilaku anaknya. Meski begitu, atas laporan yang ada, sanksi hukum tetap dilanjutkan. 

Inilah hikmah lainnya. Kata maaf tidak berarti menyudahi perkara. Meski pelaku kejahatan menyesali perbuatannya, tetapi sanksi tetap diperlukan. Agar timbul efek jera bagi diri pelaku dan orang lain.

So, marilah kita menjadi orang baik. Kalau kesal, ungkapkan secara logis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun