Sedangkan untuk tongseng, dagingnya kurang empuk. Berasa kayak daging sapi pula. Padahal yang dipesan daging kambing. Dan kuahnya, kata suamiku, "Masih lebih enak yang kita masak sendiri."
Eaaaak. Aku dipuji haha.
Tempat kedua yang kami kunjungi adalah Kafe Kopi Sadis Tembung. Spot satu ini lokasinya dekat rumah kami. Tempat nongkrongnya anak muda. Kerennya tempat ini sudah cukup dikenal masyarakat Medan. Yang makan di sini dari berbagai daerah. Ya itu, hanya untuk lihat gimana sih kerennya tempat ini. Kok bikin heboh.
Meski dekat rumah, kami belum pernah makan di Kafe Kopi Sadis. Sebab tempatnya terkesan mahal. Pernah sih dulu datang sekali, nyobain kopinya. Lumayan enak, dengan harga wajar sekitar 15 rb. Jadi kali ini kami mau menikmati, lebih lama duduk di tempat ini sambil makan.
Disini kami pesan Tom Yam, Kwe Tiauw, Teh Avocado dan Desert berupa pokat kerok milo plus ice cream. Tom Yam-nya cukup enak. Kaya rempah. Berisi seafood. Rasa kuahnya mirip-mirip asam padeh. Asam padeh itu makanan khas padang.
Desertnya juga enak. Tapi teh avocadonya agak bermasalah. Perasaan pesannya teh avocado yang ku ketahui menunya dari searching di google. Tapi kok yang dikasih malah jus pokat ya. Hemm, ntah aku yang salah ngomong atau mbaknya yang salah mengerti ya. Hehe.
Terakhir adalah kwe tiaw. Komentar suamiku, "Nggak ada istimewanya. Sama saja kayak yang dijual di pinggir jalan".
By the way, gimanapun jajan merupakan aktivitas yang kami senangi.