Mohon tunggu...
Arlina Sakasmara
Arlina Sakasmara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa tingkat akhir yang mencintai buku dan menulis. Memiliki hobi menyanyi dan mencintai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Kesehatan Fisik dan Mental di Masa Pandemi Covid-19

11 November 2020   07:49 Diperbarui: 11 November 2020   08:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19 merupakan hal yang paling menjadi perhatian saat ini. Pandemi ini  tidak hanya menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia saja, tetapi juga seluruh dunia. Akan tetapi terkadang masih ada banyak pihak yang belum memahami arti dari pandemi sendiri. Menurut WHO (World Health Organization) Pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia (Handayani,dkk, 2020).

Penyakit yang kita hadapi kali ini yakni Covid-19 atau biasa dikenal dengan Corona. Dikatakan, pandemi begitu merebut perhatian dunia. Seluruh negara baik di benua Asia, Eropa maupun Amerika terdampak secara merata. 

Sehingga hal ini menjadi kecemasan dunia. Oleh karenanya, semua negara berbondong-bondong melakukan tindakan penanggulangan pandemi dan pencegahanya. Secara massal hal ini diserukan di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Indonesia sendiri telah melakukan tindakan penaggulangan dengan melakukan lockdown dan mencegah adanya kerumunan massa yang berlebihan. 

Selain hal itu, pemerintah juga menghimbau warganya untuk selalu mengikuti protokol-protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid -19. Di tempat-tempat umum, masyarakat diminta untuk mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. Hal ini dilakukan sebagai tindakan untuk mencegah penularan virus. 

Akan tetapi, penularan virus ini perlu diimbangi dengan menjaga kesehatan. Masyarakat tidak hanya perlu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Pentingnya kesehatan di masa pandemi ini perlu dipahami dan dilakukan oleh masyarakat Indonesia. 

Menjaga kesehatan fisik perlu di perhatikan karena akan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini juga sama dengan menjaga kesehatan mental. Dengan kondisi emosi dan pikiran yang baik, maka tubuh akan menjadi tetap fit dan dapat mendukung meningkatnya daya tahan tubuh.

Asupan Bergizi dan Pola Makan

Pada masa pandemi Covid-19, penting bagi kita untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan tubuh agar terhindar dari virus dan bakteri. (Kemenkes, 2020). Usaha yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengatur pola makan dan memakan makanan bergizi seimbang. 

Makanan yang dikonsumsi dalam sehari setidaknya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah-buahan. Makanan pokok merupakan makanan yang mengandung karbohidrat berupa nasi, jagung, kentang dan umbi-umbian. Lauk pauk merupakan makanan yang mengandung sumber protein, dan mineral. 

Sumber protein bisa kita dapatkan dari hewan maupun nabati. Contoh protein hewani antara lain daging, ikan, ayam, dan telur. Sedangkan protein nabati bisa kita dapatkan dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Sayur dan buah merupakan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin, serat dan mineral. 

Sayuran dan buah yang berwarna seperti wortel, tomat dan macam-macam buah beri, memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan berfungsi sebagai antioksidan yakni vitamin A, C, dan E. Selain makanan, kita juga perlu mengkonsumsi air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh. Untuk menjaga cairan tubuh, kita harus mengkonsumsi air putih sebanyak delapan gelas dalam satu hari. Memenuhi kebutuhan tubuh dengan makan juga harus diseimbangkan dengan pola makan yang benar. 

Hal ini berarti konsumsi makanan harus diseimbangkan dengan kebutuhan tenaga (Suharjana, 2012). Apabila seseorang memiliki pekerjaan atau kegiatan sehari-hari yang memerlukan tenaga yang besar, ia perlu untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyal. 

Hal ini berbanding terbalik jika pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan tidak memerlukan tenaga yang besar, seperti seorang guru, atau sekertaris yang tidak selalu mengeluarkan tenaga besar. 

Mereka harus mengkonsumsi makanan dalam jumlah lebih sedikit. Hal ini dikarenakan makanan yang tidak habis terbakar menjadi energi akan menumpuk menjadi lemak dan memungkinkan terjadinya kelebihan berat badan, sehingga menimbulkan penyakit jantung, diabetes dan depresi. 

Sementara itu, konsumsi makanan yang terlalu sedikit dibandingkan energi yang dibutuhkan, akan membuat tubuh lemas dan tidak bertenaga. Tubuh yang lemah dan tidak bertenaga akan mengakibatkan daya tahan tubuh turun dan mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit. Oleh karena hal itu, gizi yang imbang dan pola makan yang baik dapat mengurangi kemungkinan tertular Covid-19.

Hidup Sehat dengan Berolahraga

Meningkatkan daya tahan tubuh juga dapat dilakukan dengan rajin berolahraga. Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia di dalam kehidupan, agar kondisi fisik dan kesehatannya tetap terjaga dengan baik (Prasetyo, 2015). Oleh karena itu, olahraga menjadi usaha yang wajib dilakukan di masa pandemi ini, agar tubuh tetap bugar dan sehat.

Olahraga yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh kita harus dilakukan secara teratur. Untuk menjaga agar tubuh tetap sehat selama berada dirumah dapat dilakukan dengan berolahraga dirumah.

Olahraga yang dapat dilakukan diantaranya adalah lari, jalan kaki, senam aerobik, bersepeda atau permainan riangan seperti tenis meja, badminton dan lain sebagainya. Apabila olahraga ringan tersebut tidak dapat dilakukan, maka melakukan aktivitas fisik seperti berkebun, membersihan rumah, atau mengikuti gerakan senam di platform seperti Youtube dapat menjadi salah satu jalan keluarnya. Olahraga juga perlu dilakukan diluar ruangan. 

Olahraga dibawah paparan matahari perlu dilakukan setidaknya 15 menit setiap pagi hari. Hal ini dilakukan agar kulit kita tetap sehat dan keringat yang dihasilkan semakin banyak. 

Olahraga yang teratur dapat meningkatkan sistem metabolisme dan daya tahan tubuh. Hal ini kemudian dapat mengjindarkan tubuh dari infeksi virud maupun bakteri. 

Olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperkuat antibodi. Selain itu olahraga juga harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Hal ini dilakukan agar tubuh kita tidak terlalu lelah dan tetap dalam kondisi seimbang dan prima. 

Oleh karena itu, olahraga setidaknya dilakukan tiga sampai lima kali seminggu selama minimal tiga puluh menit. Selain meningkatkan kesehatan tubuh, olahraga juga dapat mempertahankan berat badan, sehingga dapat mencegah berat badan berlebih.

Istirahat Secukupnya

Berolahraga juga penting diimbangi istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup perlu dilakukan agar tubuh dan pikiran kembali segar. Menurut Alimul (dalam Suhartini, 2019) kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energy yang diharapkan untuk memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dapat terpenuhi. Istirahat yang perlu dilakukan dapat berupa tidur ataupun bersantai. Istirahat berupa tidur dapat kita lakukan pada malam hari saja atau dapat dipadukan dengan tidur siang. 

Kebutuhan tidur ini sehat apabila kita melakukannya sesuai dengan kebutuhan kita. Kebutuhan tidur yang dimiliki semua orang ini kemudian menjadi sebuah pola. 

Pola tidur yang dijalani sebagian besar adalah pola tidur selama beberapa jam dalam satu waktu, namun ada juga yang memiliki kebiasaan tidur dimana saja dan kapan saja yang mempengaruhi pengaturan hidup sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan tidur bagi setiap orang berbeda-beda. Kebutuhan tidur ini kemudian dibagi berdasarkan usia. 

Bagi bayi usia nol sampau sebelas bulan, umumnya memerlukan waktu empat belas sampai delapan belas jam setiap hari. Berbeda dengan bayi berumur satu sampai delapan bulan, memerlukan waktu dua belas sampai empat belas jam perharinya. 

Dimasa anak-anak, saat menginjak umur delapan belas bulan sampai tiga tahun, mereka hanya membutuhkan waktu sebelas sampai dua belas jam setiap hari. Ketika beranjak pada masa pra sekolah, masa sekolah, hingga remaja, kebutuhan tidur mereka semakin berkurang yakni delapan setengah sampai sebelas jam. 

Sedangkan saat dewasa, seseorang hanya membutuhkam waktu tidur selama tujuh sampai delapan jam dalam satu hari. Apabila kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi maka seseorang akan mengalami masalah berupa kehilangan konsentrasi, timbulnya obesitas, memperbutuk kesehatan tubuh, stres, kulit yang terlihat lebih tua dan mudah lupa. Kondisi-kondisi ini akan mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh yang berakibat buruk di masa pandemi ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga pola tidur kita.

Hidup Sehat Jiwa Sehat

Selain menjaga kondisi jasmani kita dengan berolahraga, menjaga pola makan, menjaga gizi dan mengatur pola tidur, penting juga memperhatikan kondisi kesehatan jiwa. 

Menurut undang-undang no.18 tahun 2014 (dalam Norhapifah, Kholifah, Putri, & Selviyana, 2020), kesehatan jiwa sendiri adalah kondisi saat seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu dapat menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi komunitasnya. Kondisi seseorang yang tidak sesuai dengan individu tersebut disebut gangguan jiwa. 

Pentingnya menjaga kesehatan kejiwaan dimasa pandemi ini dilakukan untuk mencegah munculnya stres yang ditimbulkan berita mengenai Covid-19. Hal ini juga disadari oleh World Health Organization (WHO) pada Maret 2020 maka dirilislah panduan bagi masyarakat untuk sama-sama menjaga kesehatan mental (Norhapifah et al., 2020). 

Berita mengenai Covid-19 yang menelan korban jiwa begitu banyak dapat menimbilkan kekhawatiran yang berlebihan di kalangan masyarakat. Gangguan mental yang muncul antara lain emosi, stress, cemas, dan depresi. Hal ini dapat dicegah dengan berpikir positif, menjaga rutinitas yang baik, menjaga hubungan baik dengan teman maupun saudara, mempersiapkan diri dengan memiliki cukup makanan, menghindari konsumsi alkohol maupun tembakau, membatasi diri dalam membaca berita, membaca berita dengan sumber terpercaya dan jika mengalami gangguan kesehatan mental, teruslah meminum obat dan menjalani perawatan oleh tenaga medis profesional.

Pandemi virus Covid-19 yang merupakan buah bibir seluruh warga dunia, kemudian di tindak lanjuti oleh pemerintah dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Seiring dengan berjalannya waktu, penelitian yang dilakukan oleh berbagai dokter diseluruh dunia dapat menemukan langkah pencegahan penyebaran virus tersebut. 

Sehingga saat ini dalam menghadapi pandemi virus serve acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau biasa disebut Covid-19 dapat dilakukan dengan berbagai cara. 

Hal penting yang perlu dilakukan adalah dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah diberikan oleh pemerintah dan menjaga kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun mental. 

Setiap warga masyarakat dapat menjaga kesehatan jasmani dan mental tersebut dengan menjaga pola tidur, pola makan, konsumsi makanan bergizi, teratur berolah raga, menghindari konsumsi alkohol, selalu berkomunikasi dengan keluarga maupun teman, membatasi diri dalam membaca berita mengenai Covid-19, membaca berita dari sumber terpercaya dan bagi yang memiliki kgangguan kesehatan mental, teruslah meminum obat yang telah dianjutkan dan menjalani perawatan medis oleh profesional. 

Berbagai usaha ini sangat baik dilakukan untuk mencegah penularan virus Covid-19 sekaligus menaikkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, kesehatan jasmani maupun kesehatan mental dimasa pandemi ini sangat penting untuk dijaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun