Mohon tunggu...
Arlin
Arlin Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

QRIS dan Cerita dari Pinggir Jalan

29 Oktober 2023   15:19 Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:15 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat itu pernah mati. Gerobak dikosongkan, kursi dipinggirkan, meja-meja bahkan ditumpuk berpunggung-punggungan. Hampir dua tahun tempat itu terombang-ambing pandemi. Aktivitas dibatasi, pengunjung sepi, transaksi nihil, bahkan tempat itu pernah ditutup selama berbulan-bulan. Kini, kawasan kuliner pasar Senggol, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mulai bangkit kembali.

Pukul 16.30, para pedagang kuliner di pasar Senggol mulai sibuk: kursi plastik dirapikan, meja panjang ditata, es kristal dimasukkan ke boks, dan berbagai buah disusun dengan elegan di etalase gerobak. Setelah sempat meradang karena pandemi, kini pedagang menyambut sore dengan senyuman sembari berharap suasana hati yang ceria bisa mendatangkan banyak pelanggan.

Saat itu, akhir Oktober 2023, menjelang malam hari, setelah menikmati senja yang ditelan cakrawala, saya masuk ke Cafe Sigeet – secara konsep tempat tersebut lebih tepat disebut “warung”. Seorang lelaki menyapa saya dengan ramah sembari menawarkan buku menu. Namun, mata saya teralihkan pada gambar QRIS yang tertempel di gerobak. “Bisa transaksi melalui QRIS, Mas?” tanyaku. Lelaki itu menjawab dengan cepat, “Bisa”.

Gerobak usaha minuman Cafe Sigeet (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Gerobak usaha minuman Cafe Sigeet (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Saya memesan segelas jus alpukat, lalu duduk di kursi plastik berwarna biru muda yang menghadap ke laut. Tak lama kemudian, suara blender berderu menyaingi deru ombak. Sembari menunggu, saya memandangi cahaya lampu nelayan di tengah laut. Angin laut malam itu mulai terasa meresap ke dalam kulit. Akhirnya, setelah menunggu sekitar lima menit, pesanan saya selesai diramu. Sungguh, hidangan jus alpukat dengan rasa manis dan gurih disertai sedikit rasa pahit menjadi penyempurna suasana malam itu.

Sebagai kota yang mengusung konsep “Kota Industri Tanpa Cerobong Asap”, Kota Parepare merupakan kota dengan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang masif. Termasuk dalam hal ini pemajuan dan digitalisasi UMKM melalui perluasan program pembayaran nontunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Sigit (38) pemilik Cafe Sigeet, lelaki yang menjajakan aneka minuman jus buah di pasar Senggol tersebut mengaku menggunakan QRIS karena mendapatkan tawaran dari pihak bank. Karena persyaratan dan prosedur yang mudah, Sigit memutuskan menggunakan pembayaran digital QRIS. Ternyata bukan hanya dirinya, semua pedagang yang ada di sekitar kawasan kuliner tersebut telah menggunakan QRIS. Sigit mengaku bahwa sejak pemasangan QRIS dari Bank Mandiri, ia bisa mendapatkan pelanggan segmen baru.

“Orang-orang yang dari luar (luar daerah Parepare), banyak pakai QRIS. Bahkan terkadang mereka bertanya dulu, bisa transaksi lewat QRIS ngga, baru mereka pesan makanan dan minuman. Itu artinya, mereka mau belanja kalau bisa pakai QRIS”.

Sigit melihat bahwa mayoritas pengguna QRIS adalah orang yang ingin melakukan transaksi secara simpel. Sigit sering mendapatkan konsumen rombongan keluarga atau rombongan perjalanan yang singgah di Kota Parepare. Karena transaksi mereka cukup besar, mereka lebih memilih melakukan transaksi yang cepat dan efisien melalui QRIS.

Meskipun transaksi QRIS belum sebanyak transaksi tunai, tetapi Sigit merasa bahwa QRIS sedikit banyak mendorong dan membantu pertumbuhan usahanya. Hal ini berdasar pada kisah dan pengalaman Sigit menghadapi pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun