Osteomielitis merupakan suatu bentuk inflamasi atau peradangan. Osteomielitis biasanya terjadi pada tulang daerah lengan, kaki, dan tulang belakang. Tetapi, pada artikel kali ini, kita akan membahas osteomeilitis yang terjadi di tulang rahang.Â
Penyebab terjadinya osteomielitis yaitu karena adanya suatu organisme yang menyebar kemudian mengakibatkan kerusakan pada tulang, ketidaktepatan posisi tulang (aposisi tulang), ataupun cedera pada jaringan (nekrosis). Reaksi inflamasi yang terjadi di tulang rahang diakibatkan karena adanya proses penyebaran yang melibatkan sumsum pada spongios tulang. Secara spesifik Osteomielitis termasuk infeksi polimikrobial, bakteri primer yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.Â
Osteomielitis sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu akut dan kronis. Gejala klinis osteomielitis akut yaitu nyeri, pembengkakan di jaringan sekitar, demam, limfadenopati, dan leukositosis. Sedangkan osteomielitis kronis yaitu pembengkakan, nyeri, demam, dan limfadenopati.
Sampai sini, kita dapat mengerti apa itu penyakit osteomielitis, khusus nya yang terjadi pada rahang. Hal tersebut akan menimbulkan efek seperti :
1.Nyeri, nyeri tulang yang terkena infeksi bisa terasa hebat dan bertambah parah saat digerakkan atau saat pasien ditekan pada bagian tulang yang sakit.
2.Pembengkakan, pada daerah tulang yang terinfeksi bisa membengkak dan menjadi kemerahan.
3.Demam. Infeksi serius pada tulang dapat menyebabkan demam dan menggigil.
4.Sakit kepala, pasien dengan osteomielitis bisa merasakan sakit kepala, kelelahan dan malaise.
5.Gangguan kesehatan umum, infeksi serius pada tulang bisa menyebabkan gangguan
kesehatan umum, seperti hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan kelemahan.
6.Sakit perut, pada beberapa kasus, pasien bisa merasakan sakit perut akibat osteomielitis.
7.Gangguan pada sistem saraf,infeksi tulang yang menyebar bisa mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan kesulitan berjalan, kram, dan mati rasa.
Apabila kita menjumpai hal hal di atas dalam kehidupan kita, maka segeralah ke dokter. Dokter akan melakukan berbagai opsi penanganan. Dokter akan melakukan tindakan pada kasus osteomielitis di rahang menggunakan pemeriksaan panoramik. Pemeriksaan panoramik ini dilakukan dengan melalui prosedur :
1. Pasien diminta untuk mengenakan pelindung apron kemudian melepas semua benda logam yang dapat menimbulkan artefak pada daerah X ray
2. Pasien posisi erect (berdiri atau duduk tegak) dengan kepala sedikit mendongakÂ
3. Pasien diperkenankan untuk mengenakan bit holder
4. Selama pemeriksaan, pasien diminta untuk tidak bergerak sama sekali, karena hal ini dapat menimbulkan motion pada citra yang dihasilkan
Â
Setelah pemeriksaan panoramik selesai, dokter akan melakukan evaluasi untuk melihat daerah yang akan di periksa melalui pemeriksaan panoramik. Dari hasil pemeriksaan tersebut, kriteria evaluasi memiliki tiga tahapan diagnosis :Â
1. tahap awal (early stage) yang memiliki gambaran radiolucent tanpa radioopaque
2. selanjutnya tahap campuran (mixed stage) yang memiliki gambaran radiolucent dan radioopaque
3. tahap matang (mature stage) yang memiliki gambaran lebih banyak radioopaque, dan radiolucent tipis yang berada di pinggir, karena pada tahap ini lesi mengalami kematangan dari pusat ke arah luar.
Dapat kita bayangkan bahwa gambaran radiografi panoramik dimanfaatkan sebagai metode untuk menemukan kelainan yang bersifat asimtomatik pada kasus osteomielitis. Pada FOD memiliki 3 tahap diagnosis yaitu early stage, mixed stage dan mature stage.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H