Karena itu, atas seijin penerbit, aku mengiriminya 2 ceritaku dengan harapan dia akan menggunakannya di dalam sesi-sesinya (tanpa perlu menyebutkan dari mana dia mendapatkan cerita itu). Kemungkinan bahwa dia akan menggunakan ceritaku amat kecil. Dia selalu menggunakan cerita-cerita rakyat asal Afrika dan dia harus mencerna sebuah cerita selama bertahun-tahun lebih dahulu sebelum merasa mantap untuk menceritakannya. Tapi dia membalas pesanku dan berkata dia akan mempelajari ceritaku. Mengetahui bahwa dia akan membaca ceritaku saja sudah membuatku begitu senang :).
Sejak awal karir menulisku, sudah begitu banyaaak bantuan yang kuterima dari begitu banyak orang. Sebagian orang-orang itu bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah membantuku. Mbak Renny Yaniar, contohnya. Dari buku-bukunya dia telah menjadi mentorku lama sebelum aku mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan diriku padanya sambil mengaku bahwa aku sudah belajar dari buku-bukunya :). Mencari Mbak Renny Yaniar mungkin tidak terlalu susah karena dia ada di sini. Beberapa penulis lain mungkin akan lebih susah dicari karena berlokasi di luar. Tapi berhasilnya diriku mencari dan menghubungi Ms Jan Blake (dan sebelumnya aku juga sudah berhasil memperbaharui kontak dengan salah satu dosen bahasa Inggrisku) mengingatkanku bahwa di era digital dan sosmed ini, mencari seseorang tidak sesulit itu. Jadi setelah ini, aku akan mulai mencari beberapa orang lagi yang sudah membantuku tanpa menyadarinya, untuk mengucapkan terima kasih yang seharusnya sudah lama kuucapkan.
Arleen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H