Produk hand sanitizer alami ini memiliki beragam keunggulan sebagai pembersih, diantaranya: mengandung bahan herbal sebagai antiseptik alami, produk hand sanitizer bebas alkohol sehingga aman digunakan untuk semua jenis kulit dan tidak menimbulkan efek samping, praktis dan mudah dibuat, karena bahan dasar pembuatan hand sanitizer tersebut mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Selain memiliki beberapa keunggulan, produk hand sanitizer alami berbahan dasar daun sirih ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya memiliki daya tahan simpan yang lebih rendah, dan memiliki aroma sirih yang mungkin tidak disukai oleh beberapa konsumen.
Peserta KKN Kebangsaan Desa Tahai Baru Kec. Maliku, Kabupaten Pulang Pisau lainnya yang terdiri dari Zulfani Muhendri (Univ. Palangka Raya), Maulida Pitriyah (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Arif Rizky Darmawan (Univ. Negeri Semarang), Tirta Orselah Asek (Univ. Sam Ratulangi), Carmelia M. L. Manik (Univ. Palangka Raya), Selly Oktavia (Univ. Palangka Raya), Maya Septarini (Univ. Palangka Raya), dan Maria Elbrigita Yohana (Univ. Palangka Raya) menanggapi program pelatihan pembuatan hand sanitizer dari ekstrak daun sirih dilakukan dengan harapan dapat menjadi salah satu langkah inovatif dalam mengolah potensi lokal yang ada menjadi alternatif usaha guna menambah pendapatan masyarakat setempat, serta salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, serta memberantas penularan Covid-19 di Desa Tahai Baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H