Mohon tunggu...
Arkian Widi
Arkian Widi Mohon Tunggu... Freelancer - mandalorian

a wandering digital bedouin.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"The Umbrella Academy" di Wisata Virtual KOMiK Kompasiana

11 Agustus 2020   21:04 Diperbarui: 14 Agustus 2020   18:19 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal, Kak Ira menceritakan bagaimana Jalan Kramat Raya 106 dulu disewa pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RHS (Rechts Hooge School) menjadi asrama. Walhasil, kediaman yang kini Museum Sumpah Pemuda itu menjadi tempat tongkrongan para aktivis muda saat itu. 

Saya membayangkan sensasi berada di tengah diskusi sengit para pemuda pelaku sejarah. Darah muda, penggenggam api idealisme, dengan segala keterbatasan, turut terjun dalam pergolakan merebut kemerdekaan. Sementara mata-mata kolonial yang bertebaran selalu mengintai di tiap sudut komunikasi, tiap saat bisa tetiba merangsek dan mencekal.    

Jadi, dari kamar, wisata virtual memungkinkan saya layaknya penjelajah waktu yang kembali ke masa lalu. Melompat kami dari satu peristiwa ke peristiwa, menyaksikan bagaimana bibit suatu bangsa yang kelak bernama Indonesia ini ditanam, tumbuh, dan disemai. 

Saya kembali ke masa Wage Rudolf Soepratman pertama kali memperdengarkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta Pusat (kini Museum Sumpah Pemuda). Saya kembali ke masa Bung Besar berpidato mengenalkan konsep Pancasila (tanpa teks!) di sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, di Jalan Pejambon 6 Jakarta Pusat (kini Gedung Pancasila).

Saya langsung teringat serial Netflix Original "the Umbrella Academy", di mana Five dan saudara-saudaranya bertualang melakukan time jump dan menghadapi keseruan demi keseruan yang kian greget di season kedua. Asli, passion saya ter-triggered oleh wisata virtual ini.

Meski sedang pandemi, tapi literasi sejarah harus terus berjalan. Apalagi menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-75. Kita segarkan memori tentang perjuangan para pendiri bangsa. Kita berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, Museum Naskah Proklamasi, Gedung Pancasila, dan Tugu Proklamasi. Saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

 Jadi tepat sekali acara ini digelar menyongsong HUT RI. Kegiatan yang kental peringatan hari kemerdekaan Indonesia ini juga lebih bermakna karena bertepatan hari ulang tahun; HUT KOMiK, atau hari jadi Komunitas Komik Kompasiana yang ke-6. Acara KOMiK ini merupakan suatu insiasi kaum muda dalam mengisi kemerdekaan yang membangkitkan semangat nasionalisme. Kita jadi mengevaluasi, apa kontribusi saya selama ini sebagai ahli waris kemerdekaan yang susah payah diperjuangkan para pendiri bangsa. 

Para pemandu di Wisata Kreatif Jakarta berlisensi dan berprestasi dengan berhasil memecahkan rekor MURI: Wisata Naik Transportasi Kota Dengan Peserta Terbanyak (670 orang) pada 31 Oktober 2019. Virtual tour dari Wisata Kreatif Jakarta menjadi jawaban kita untuk bisa tetap berkelana mengunjungi destinasi-destinasi bersejarah dan menarik, di dalam negeri bahkan internasional. Tidak lama lagi, saya pun akan diajak Wisata Kreatif Jakarta "mengunjungi" Roma Italy. How cool is that?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun