Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Duluan ada manusia daripada agama. Dalam kajian teori alam, bahwa alam semesta ini usianya 14.000 juta tahun, baru setelah 10.000 juta tahun kemudian terdapat kehidupan di bumi ini. Manusia jenis Homo Sapiens baru ada 2 juta tahun yang lalu, sedangkan keberadaan agama malah lebih muda dari kemunculan agama yaitu 5 ribu tahun lalu. B.J Habibi

Selanjutnya

Tutup

Money

"Freeport" Si Begal Investasi di Pelihara NKRI

12 Maret 2015   02:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Indonesia lebih suka keroyok saudara mereka sendiri yang karena kekurangan kebutuhan hidup, mereka terpaksa todong untuk dapat uang, sementara perusahaan yang raup kekayaan negara malah dipelihara oleh para bos-bos negri ini.
Undang-undang tambang trada manfaat bagi freeport. Sebagaimana:
1. Kewajiban bangun smelter oleh freeport, tidak mau.
2. Pemurnian dalam negri justru bikin FCX kelabakan lantaran bahan tambang lainnya terkuak, apa saja selain tembaga dan emas yang sudah puluhan tahun mereka bawa pergi begitu saja.
3. Direktur freeport orang Indonesia sendiri dan mustahil si anak negri itu malah bekap asing untuk hiraukan konstitusi negaranya.
4. Tarada harga diri Indonesia dimata freeport
5. Amerika pelihara elit Indonesia semuanya, lalu perusahaan maen injak aturan negara trus semakin dipelihara pula.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan lagi satu padu dalam penegakan hukum, namun pada ramai melindungi para begal investasi. Badan Kordinasi Penanaman Modal Asing, kembali beri fasilitas untuk freeport agar bangun dari tidurnya. Fasilitas berupa; seluruh keinginan freeport ditaati Indonesia dengan cara lucuti hukum negara demi ikut maunya perusahaan.
Arti sebuah negara sudah kusam dan tak layak di era sekarang, contohnya Indonesia hadapi perusahaan raksasa. Satu segi hukum patut ditegakkan, tapi kepentingan negara adidaya jadi kuasa diatas segala kuasa. Kuasa monopoli aturan dan lahan, kuasa mengatur-atur negara semaunya.
Indonesia di tahun 2050 mendatang sudah lenyap, hanya tinggal nama. Diawali dengan:
1. penerapan hukum negara yang tidak lagi mengakomodir kepentingan rakyat tapi kepentingan investasi.
2. Pemimpin negara sudah seperti boneka sehingga mereka terus tampil jual konstitusi tetapi begitu terpilih dan berkuasa, berlaku sebagai boneka para imperialis.
3. Walaupun rakyat semakin cerdas untuk tra mudah ditipu, tetapi penguasa lebih pintar lagi untuk tipu rakyat agar meraup dukungan.
4. aturan hukum yang wajib ditaati siapa saja, kedepan nasib penerapan hukum malah berlaku tiap detik tiap hari, ikut bursa saham.
Negara ada untuk kesejahteraan rakyat. Ketika perusahaan tampil sebagai kesejahteraan rakyat, buat apa ada negara lagi? Disitulah argumen para pelopor globalisasi yang berjuang agar mekanisme pasar yang disokong orang-orang kaya harus diterima oleh umat manusia di muka bumi sebagai pilihan masa kini. Dan Indonesia sejalan dengan konsep pelopor neoliberal itu? Ya, begal investasi si freeport sudah dipelihara, negara Indonesia di tahun 2050, tra cocok sebagai sebuah negara tetapi lebih cocok disebut sebagai pusat pelayanan investasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun