Sebelum terbang ke kawasan Pasifik Selatan, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono siang tadi (17 Juni 2014) dari bandara Halim Perdanakusumah, mengumumkan misi dibalik kunjungannya yang rencananya melakukan kunjungan kerja ke Fiji selama tiga hari mulai 17 -20 .
Poin ke satu-Mr. Presiden bilang, kunjungannya ke kawasan pasifik selatan ini penting karena selama 10 tahun terakhir kita (pemerintahannya) telah memperkuat dan menjalin hubungan dengan negara-negara kunci.
Indonesia selama bertahun-tahun terakhir telah menjalin hubungan baik antara lain dengan negara Timor Leste, Papua Nugini, Australia, dan Selandia Baru, ungkap SBY
Point ke dua, Kedatangan Presiden ke negara-negara di kawasan pasifik tersebut juga berangkat dari kesepakatan bahwa mereka semua secara resmi menghormati kedaulatan Republik Indonesia.
Point ke tiga, Yudhoyono mengakui urusan terkait permasalahan Papua kerap dipersoalkan di tingkat internasional dan hal tersebut bisa diatasi dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara di pasifik selatan.
Kawasan pasifik cukup berbahaya bagi lepasnya Papua? Presiden mencontohkan bahwa sejumlah ajang seperti Pacific Island Forum dan Melanesian Spearhead Group sering dijadikan tempat bagi kelompok-kelompok yang mempersoalkan Papua untuk mendapatkan dukungan.
Tugas saya adalah meningkatkan kerja sama dan persahabatan serta memberitahukan kebijakan kita tentang Papua," ujar Presiden Yudhoyono. Dengan demikian, menurut Presiden, tidak akan ada lagi atau setidaknya mengurangi disinformasi dan misinformasi terkait dengan kebijakan Indonesia mengenai Papua dalam konteks hubungan internasional.
Point ke empat, lawatan tersebut ingin memperkuat kerjasama yang telah mereka teken bersama dengan perwakilan Melanesian Spearhead Group yang datang ke Papua Barat beberapa bulan lalu, guna mendengar langsung terkait dengan kebijakan pembangunan ekonomi serta aspek keamanan di Papua.
Apa maksud SBY menyebut negara kunci?
Dinamika dukungan negara pasifik kepada saudaranya di Papua Barat, bikin pusing negara Indonesia. Aplikasi WPNCL kesini, menakutkan bagi Indonesia. Persoalannya, semangat rumpun melanesia yang sudah menyatukan komunitas melanesia di kawasan pasifik, termasuk Papua Barat, wajib ada dalam komuniyas ini. Dari PIF ke MSG, riak Papua tambah kuat.
Walaupun hubungan kerjasama antar negara masih jalan, tetapi pemerintah Indonesia tak ada alasan blokir Papua di pasifik karena regional budaya melanesia beda dengan rumpun melayu. Memalukan skali, bukannya Indonesia harus tau diri dan berupaya mendirikan hubungan zona diantara rumpun melayu, malah sibuk urus rumpun melanesian.