Mohon tunggu...
Jingga Kelana
Jingga Kelana Mohon Tunggu... Arkeolog -

Lulusan Program Studi Arkeologi, FIB Udayana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suara Perempuan yang Terkelupas

17 Oktober 2017   23:51 Diperbarui: 18 Oktober 2017   00:53 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara lantang tidak hanya milik Luh Satriyani dan Oka Rusmini semata. Minggu lalu, saya kembali menemukan ketegasan sikap perempuan. Ketika penjaringan bakal calon ketua Peradah Komisariat Kecamatan Muncar, muncul beberapa sosok perempuan dan salah satunya adalah Riska. Gadis kelahiran Banyuwangi ini didorong oleh kawan-kawannya untuk berani maju ke depan. Suasana di belakang sempat ribut akan sebuah perdebatan.

Riska
Riska
Riska awalnya ngotot tidak mau karena beberapa alasan. Namun karena desakan situasi ia pun tidak bisa memilih. Tetap maju meskipun sendiri. "Mas, jujur kenapa saya terang-terangan menolak. Itu karena saya paling tidak bisa disuruh ngomongdi depan banyak orang. Saya lebih baik berada di belakang dan langsung terjun ke lapangan," begitulah pengakuannya kepada saya kemudian.

Pada kepengurusan yang lalu (2014-2017), Riska duduk sebagai sekretaris mendampingi  Srisca Sukaningtyas dalam bertugas. Ketegasannya dalam bersikap membuat saya bangga. Sikap itu sangat diperlukan untuk memberikan sebuah negasi. Karena sampai sekarang, ungkapan surga nunut neraka katut (pergi ke surga hanya numpang, namun ke neraka pastilah ikut) masih membelenggu kehidupan sosial perempuan Jawa masa kini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun