Suara lantang tidak hanya milik Luh Satriyani dan Oka Rusmini semata. Minggu lalu, saya kembali menemukan ketegasan sikap perempuan. Ketika penjaringan bakal calon ketua Peradah Komisariat Kecamatan Muncar, muncul beberapa sosok perempuan dan salah satunya adalah Riska. Gadis kelahiran Banyuwangi ini didorong oleh kawan-kawannya untuk berani maju ke depan. Suasana di belakang sempat ribut akan sebuah perdebatan.
Pada kepengurusan yang lalu (2014-2017), Riska duduk sebagai sekretaris mendampingi  Srisca Sukaningtyas dalam bertugas. Ketegasannya dalam bersikap membuat saya bangga. Sikap itu sangat diperlukan untuk memberikan sebuah negasi. Karena sampai sekarang, ungkapan surga nunut neraka katut (pergi ke surga hanya numpang, namun ke neraka pastilah ikut) masih membelenggu kehidupan sosial perempuan Jawa masa kini. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H