1. Ide-ide Kreatif yang bermunculan
Dalam pelayanan kami melayani Tuhan di masa Pandemi, kami akui banyak hal-hal baru yang kami pelajari, terutama pengetahuan tentang multimedia straming. Dimana awalnya kami tidak mengerti caranya menggunakan softwere-softwere editing seperti adobe Premiere, Filmora, Photoshop,FL Studio, Â pengoprasian kamera, OBS, Vmix dan lain-lainnya. Namun pada masa pandemi kami pun di paksa oleh keadaan pandemi untuk mempelajari hal-hal yang menurut kami baru hingga ide-ide untuk mengcover lagu pun bermunculan. Seandainya tidak terjadi pandemi, mungkin hingga saat ini kami tidak akan tahu cara menggunakan perangkat-prangkat tersebut.
2. Tersebar hingga ke ujung Dunia
Di zaman informasi yang tidak terbatas saat ini dan hampir seluruh dunia sudah tersentuh dengan yang namanya Internet, ini lebih memudahkan kita untuk misi pekabaran injil. Salah seorang pemimpin gereja bernama Craig Cabaniss mengatakan bahwa, "Apakah anda di rumah, di mobil, di toko, di restoran, bahkan di pom bensin kita selalu dikelilingi oleh media. Kita tidak bisa lepas dari media. Media sudah menjadi atmosfir kedua kita." Â Ini juga yang kami rasakan selama melayani Tuhan di masa Pandemi, di mana sebelumnya kami hanya terbatas melayani di sekitar kami yang dapat kami jangkau dengan tatap muka, namun dengan adanya sosial media pasa masa pandemi ini pelayanan kami pun menjadi lebih luas. Ibadah online yang kami adakan memiliki ribuan mata yang menyaksikan di Youtube dan ratusan di Facebook. Di mana biasanya kami hanya dapat menjangkau 30-50 Jiwa setiap kali beribada sebelum pandemi dan lagu rohani yang kami cover pun di download dan didengarkan berulang kali bahkan hingga di luar negeri. Banyak pesan-pesan yang masuk kepada kami yang mengatakan mereka sangat di berkati dengan setiap lagu puji-pujian yang kami cover dan ibadah online yang kami adakan.
Selain hal-hal positif yang kami jumpai, ada juga beberapa kendala yang kami temui pada saat melayani secara online di masa pandemi Covid 19 ini, antara lain:
1. Jaringan Internet yang terbatas.Â
Di dalam pelayanan kami kepada Tuhan, hal inilah yang kami hadapi karena kami melayani di daerah yang sering mengalami gangguan jaringan Internet. Ibadah Live online yang sering terputus, kecepatan internet yang lambat, dan tidak semua tempat di daerah kami yang terjangkau oleh Internet. Sehingga membuat konten ibadah yang kami lakukan tidak dapat di nikmati dengan maksimal oleh Jemaat-jemaat Tuhan yang beribadah dan mendengarkan pelayanan musik Rohani yang kami persiapkan
2. Gaptek (Gagap Teknologi)
Tidak dapat dipungkiri bagi sebagian orang internet adalah suatu hal yang baru dan sangat sulit untuk bisa mengikuti perkembangan internet dan sosial media, terutama bagi jemaat-jemaat Tuhan yang memiliki usia lanjut dan yang berdomisili di daerah pelosok yang belum di jangkau oleh internet. Ini yang menjadi salah satu kendala kami dalam pelayanan online di daerah kalimantan.
3. Perlatan yang relatif mahal