Markonah tersenyum getir mendengar penuturan Gori, ada rasa muak di hatinya, namun kemunafikan sudah menjadi bagian tak terpisahkan darinya sehingga wajahnya tetap tenang seperti artis sinetron yang memerankan tokoh antagonis.
"Kalau aku tidak salah dengar Konah, menurut info ring tinju sampai ring satu rerata mereka mengatakan padaku bahwa Dupret sudah tinggal serumah dengan seorang wanita yang sampai saat ini identitasnya masih dirahasiakan. Entah Mawar entah Bunga. Tapi yakin saja aku akan segera mendapatkan keterangan yang benar benar valid sehingga tidak mengecewakanmu" Setelah berucap begitu Gori langsung meyalakan rokok kretek tingwe hasil olahan Selsa's tobacco asal Temanggung yang terkenal citarasa tropisnya.
"Hubungan apakah kiranya Dupret dengan wanita perebut laki orang tersebut Gori?" Konah kembali bertanya.
"Sepertinya sih baru kumpul Onta, karena kalau kumpul kebo tak mungkin. Wanita yang bersama Dupret bodinya gak  segede kebo kok Mar".
oo00oo
Kita tinggalkan sejenak obrolan ngaco antar saudara ketemu gede Gori dan Markonah, kita telisik bagian lain di luar sana. Ya, tentang sosok Dupret sang kekasih gelap Markonah yang sudah tinggal serumah dengan wanita idaman lain selain Markonah.
"Dupret, aku sudah telat tiga bulan" Ucap wanita yang bersandar manja di bahu Dupret.
"Tenang saja sayang, aku akan tanggungjawab kok" Jawab Dupret gombal sambil membelai rambut kribo kekasihnya. "Sudah periksakan ke dokter belum sayang?" Sambung Dupret sambil terus terusan mengelus rambut kribo kekasihnya sampai rambutnya tambah kribo dan tak karuan rupa.
"Ngapain periksa ke dokter sayang?". Jawab sang kekasih sembari mengibaskan elusan tangan Dupret dari rambutnya.
"Lah katanya kamu sudah telat tiga bulan?". Kembali Dupret berkata.
"Aku telat bukan telat karena hamil sayang. Tapi motor matic yang kamu kreditkan buat aku itu sudah telat tiga bulan belum kebayar setorannya. Kan aku malu sayang sama tetangga kalau sampai ada debt collector bermuka sangar nyamperin rumah".