Mohon tunggu...
Arkan Adib Wiratama
Arkan Adib Wiratama Mohon Tunggu... -

Suka berenang dan menyelam dalam lautan informasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tif Kelompok Garis Keras di PKS

1 Maret 2016   21:30 Diperbarui: 1 Maret 2016   21:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joko Anwar pun meretweet kicauan Akhmad Sahal yang kicauannya “Bahaya banget pake satu dua hadits utk vonis hukuman mati, dan abaikan prinsip2 umum Syariah. ISIS melakukan ini!”

 

Saya sepakat LGBT itu fenomena sosial yang harus segera ditanggapi serius oleh negara karena merupakan ancaman bagi kelangsungan eksistensi Bangsa Indonesia tapi menyelesaikan persoalan LGBT dengan cara-cara picik dan dangkal seperti yang diwacanakan oleh Tifatul Sembiring  justru juga kontraproduktif bagi PKS secara institusional.

Efek tindakan bodoh Tifatul Sembiring ini justru semakin membuat gerakan kampanye LGBT mendapat simpati dari lembaga-lembaga internasional, membuat penderita LGBT semakin menjauh dan bersembunyi dari masyarakat sehingga makin parah karena cenderung bergaul dengan sesamanya, membuat mereka semakin terdiskriminasi dan terintimidasi.

Konteks Hadits Nabi yang dijadikan landasan Tifatul Sembiring menyebarkan hate speech melalui akun pribadinya menurut penafsiran saya ‘dibunuh’ jika mereka melakukannya di muka umum dan minimal ada yang menyaksikan secara langsung bukan berdasarkan dugaan/indikasi. Mungkin maksud Tifatul baik tapi caranya salah atau memang pemikirannya yang salah (radikal), atau Tifatul sekadar pengen tenar karena sudah jarang dibicarakan di media karena tidak jadi menteri lagi… Kalau memang penafsiran dan pemikiran pribadi Tifatul Sembiring yang radikal dan tidak Pancasilais seharusnya Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS berikan sanksi tegas kepada Tifatul Sembiring tapi jika memang secara kelembagaan sikap PKS sama dan sebangun dengan Tifatul Sembiring maka Rakyat Indonesia yang akan memberi sanksi kepada PKS pada momentum Pemilu dan Pilkada.

Nasionalisme adalah bagian dari iman dan nasionalisme sekarang berbasis pada penegakkan hukum dan keadilan. Mari kita jaga negara dan bangsa ini bersama dari pemikiran-pemikiran radikal dan liberal yang dapat mengancam kelangsungan eksistensi bangsa kita.

Dari peristiwa dapat kita simpulkan bahwasanya ada faksi garis keras di PKS di bawah komando Tifatul Sembiring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun