Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Korban Bencana Didominasi Perempuan dan Anak

8 Maret 2018   16:27 Diperbarui: 8 Maret 2018   16:38 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk di Brebes, pemulihan kondisi masyarakat terdampak bencana butuh waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. "Ada 21 persen kerugian yang diderita Brebes dari seluruh bencana di Indonesia," ungkapnya.

Pasca bencana, misalnya, juga harus memperhatikan bagaimana pembangunan rumah responsive anak dan juga tersedianya sanitasi yang baik.

Brebes rentan bencana, untuk itu jangan jadi pemadam kebakaran terus. Dalam artian melakukan penanganan setelah kejadian, tidak bertindak preventif.

Asisten II bidang pengembangan perekonomian Setda Brebes Moh Iqbal Pemkab Brebes telah melakukan kesiapsiagaan terhadap bencana yang terjadi di Kabupaten Brebes. Termasuk memberikan pemahaman kepada seluruh elemen masyarakat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kab Brebes melaui Kepala bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rini Pujiastuti melaporkan, kegiatan ini untuk mengurangi resiko bila terjadi bencana.

 Kegiatan yang diikuti 100 orang dari unsur OPD terkait dan relawan dari berbagai unsure bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam melakukan advokasi dan sosialisasi terkait kesiapan keluarga dalam menghadapi bencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun