Namun ia adalah angin yang sulit kurengkuh
Terbang dari satu beban ke beban lain
Dengan senyum yang sesekali hilang
Dan mata yang tak mau menangis di hadapan
Aku mencintainya, meski ia berlari sendiri dalam kepayahan
Mencoba kuat di atas penderitaan
Aku hanya berharap, kelak ia tahu
Bahwa bahunya tak perlu selalu menanggung
Karena di sini, di sisimu
Ada hati yang siap menampung
Gemuruh riuh, dentang tak berdengung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!