Mohon tunggu...
arjun nafi
arjun nafi Mohon Tunggu... Freelancer - Mukhammad Arjun Nafi

Aku dulu masih kecil Dan sekarang aku sudah dewasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Yunani

27 Oktober 2019   17:15 Diperbarui: 27 Oktober 2019   17:27 2959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hay guys!! Assalamualaikum kembali lagi di artikel saya Disini saya akan meng-share materi tentang Filsafat Yunani dan saya akan meng-share sesuai pengetahuan saya dan apabila ada yang kurang lengkap saya mohon maaf. Oke, langsung saja kita menuju ke materi let's go!!.

Pada abad ke-6 SM masyarakat Yunani sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harua diterima sebagai sesuatu kebenarannya bersumber pada mitos atau dongeng. Artinya sesuatu yang kebenarannya lewat akal pikir (logos) tidak berlaku. Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan pertanyaan tentang misteri alam semesta ini jawabannya dapat diterima oleh akal (rasional). Keadaan ini juga disebut sebagai demitologi artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.

Kemudian ada 3 faktor yang menyebabkan lahirnya filsafat yunani 

1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal untuk mengetahui atau mengerti sesuatu

2. Karya sastra yunani yang dapat dianggap sebagai pendorong lahirnya filsafat yunani seperti karya homerus tentang pendidikan.

3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) dilembah sungai nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu tersebut dikembangkan.

Dengan adanya 3 faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh akal (logos) sehingga lahirlah filsafat.

Pengertian filsafat pada masa itu masih berwujud ilmu pengetahuan yang masih global, sehingga nanti satu demi satu berkembang Dan berdiri semdiri.

Zaman yunani dibagi menjadi 2 periode yaitu periode yunani kuno dan yunani klasik. Yunani kuno diisi oleh ahli pikir alam (Thales, Anaximandros, Pythagoras, Xenophanes,dan Democritos). Sedangkan periode yunani klasik diisi oleh ahli pikir seperti Socrates, Plato, Aristoteles.

A. Yunani Kuno

Periode ini disebut Filsafat Alam, karena  pada masa ditandai dengan ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya pada apa yang diamati disekitarnya.

Tokoh Filsafat Alam

1. Thales (625-545 SM ) 

Nama Thales muncul atas penuturan dari sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai Salah satu dari 7 orang bijaksana, kemudian Aristoteles memberikan gelar the father of philosophy, Thales juga menjadi penasihat teknis ke-12 kota Ionia.Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula,sifat dasar, dan struktur komposisi alam semesta. Menurutnya semua berasal dari air sebagai materi dasar kosmis. Sebagai ilmuan pada masa ituia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga  sebagai The father of deductive reasoning ( bapak penalaran deduktif ).

2. Anaximandros (640-546 SM)

Orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam kesastraan yunani dan berjasa dalam bidang astronomi geografi. Jadi, dia merupakan orang pertama yang membuat peta bumi. Pemikirannya dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam semesta). Ia menunjuk dan memilih pada suatu yang tidak dapat diamati Indra yaitu to aperion sebagai sesuatu yang tidak terbatas. Pendapat yang lainnnya adalah bumi seperti silinder, lebarnya 3 kali lebih besar daripada tingginya. Bumi tidak terletak dan bersandar pada sesuatupun. Mengapa tidak jatuh, karena bumi berada pada pusat jagad raya.

3. Pythagoras (573-497 SM) 

 Pendapatnya mengenai alam semesta yaitu semua benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda.

4. Xenophanes (570-480 SM) 

Lahir di Xolophan,Asia kecil. Pemikirannya Ada 3 yaitu tentang pengetahuan, satu yang meliputi semua  dan alam semesta.

        A. Tentang Pengetahuan

Bahwa manusia tidak dapat mendapatkan pengetahuan yang mutlak akan tetapi, disaat yang sama manusia harus mencari pengetahuan tersebut walau hanya berupa suatu kemungkinan.

         B. Tentang Satu yang Meliputi Semua

Pemikiran ini tidak dilahirkan dan tidak memiliki akhir artinya bersifat kekel

          C. Tentang Alam Semesta

Bahwa matahari berjalan terus dengan gerak lurus dan setiap pagi terbitlah matahari baru

5. Heraclitus ( 535-475 SM) 

Pemikirannya adalah logos (si gelap) tidak secara khusus karena pemikiran orang itu sendiri. Api untuk mengubah sesuatu dengan panasnya, Harmoni untuk dua hal yang berbeda terdapat kesatuan Ada hubungan dalam setiap perbedaan. Sungai adalah tidak akan turun dua kali pada sungai yang sama, segala sesuatu pasti berubah

6. Parmenides (540-475 SM)

Elia, perantauan Yunani di Italia Selatan. Pemikirannya adalah tidak ada kebenaran yang disangkal, yang ada kebenaran tidak mungkin disangkal. Contoh : seseorang

7. Empedocles (490-435 SM)

Lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat dipengaruhi oleh ajaran kaum Pythagorean, Parmenides dan aliran keagamaan refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik, dan pemikir. Ia menulis karya dalam bentuk puisi seperti Parmenides. Pemikirannya sependapat dengan parmenides bahwa alam semesta tidak dilahirkan secara baru dan tidak ada yang hilang.

8. Anaxagoras ( 499-420 SM)

Dilahirkan di Klazomenai, Ionia. Pemikirannya adalah realitas tidaklah satu tetapi terbagi menjadi beberapa unsur dan tidak dapat dibagi yaitu atom.

9. Democritos (460-370 SM)

lahiri di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani utara. Pendapatnya sama dengan Anaxagoras yaitu Realitas bukanlah satu tetapi memilik banyak unsur dan jumlahnya tak terhingga.

B. Filsafat Yunani Klasik

Periode ini disebut Filsafat kehidupan manusia di dunia dan ada beberapa tokoh filsof yang mengkaji Filsafat Yunani Klasik yaitu antara lain:

1. Georgias (480-380 SM)

Lahir di Sicilia, 

Ia terkenal karena ajaran dalam bidang retorika atau berpidato dan pandai berdebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun