Bentuk pada bagian mata wayang yang berubah menjadi bentuk seperti mata manusia, tangan yang menempel pada tubuh wayang dianggap kurang bagus untuk dilihat oleh karena itu tangan wayang di buat menjadi pisah dengan tubuh wayang. Untuk berikutnya diberikan pewarnaan.
Cepatnya perkembangan wayang itu pada jaman Wali Sanga, diantaranya Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, dan yang lainnya ikut merombang bentuk wayang agar terlihat lebih indah bentuknya.
Pada zaman Sultan Agung Hanyukrakusuma, jaman Kerajaan Pajang, Kerajaan Surakarta zaman Pakubuwono wayang mengalami banyak sekali penyempuranaan bentuk sehingga terciptanya wayang dengan bentuk seperti sekarang.
Pada zaman kejayaan Kerajaan Surakarta pernah dibuat bentuk wayang dengan ukuran yang sangat besar yang kemudian diberi nama Kyai Kadung. Hal ini yang memberikan inspirasi bagi para dalang di Surakarta untuk membuat wayang dengan ukuran yang sangat besar, seperti Alm. Ki Mulyanto Mangkudarsono dari Sragen, Jawa Tengah membuat Buto dengan ukuran 2 meter. Karya ini yang kemudian di tiru oleh beberapa dalang terkenal termasuk Alm. Ki Entus dari Tegal dan Alm. Ki Seno dari Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H