Melindungi setiap individu transpuan dari potensi tindakan kekerasan dan diskriminasi, baik dari aktor individu atau negara merupakan visi inti dari Personal Security. Transpuan sebagai kelompok rentan mempunyai risiko tinggi mengalami berbagai bentuk tindakan kekerasan dan diskriminasi. Oleh karena itu, negara dan komunitas masyarakat  berkewajiban menjamin aspek Personal Security dari transpuan agar terbebas dari diskriminasi, stigma sosial, dan tindakan kriminal.Â
Data dan legalitas transpuan sebagai minoritas sering dilabel dan distigmatisasi oleh media. Hal ini membuat berita mengenai transpuan menjadi tidak humanis karena sering di framing sebagai masalah moralitas dan  lelucon. Pemberitaan yang seharusnya bersifat humanis ini sering kali kehilangan fokus. Bisa dilihat dalam kasus Lucinta Luna, media yang seharusnya berfokus pada narkotika, justru fokus pada identitas gendernya dan sekaligus menjadikannya sebagai bahan lelucon.Â
Selain itu, bentuk pemberitaan yang tidak humanis ini juga melanggar beberapa kode etik jurnalis, salah satunya adalah penghormatan kepada narasumber dan hak privasi. Pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah media dilakukan dalam kasus Lucinta Luna dengan melakukan penyebaran data pribadi dan berita acara penangkapan (BAP).
Pollitical SecurityÂ
Keamanan dalam aspek politik menjadi elemen vital bagi individu dalam konsep Human Security. Partisipasi penuh secara individual dan kolektif, kebebasan menyalurkan pendapat, dan hak terbebas dari opresi negara harus mampu menyentuh segmentasi kelompok masyarakat terkecil termasuk kelompok transpuan. Â
Ironi keadaan transpuan di Indonesia pada saat ini, meski sudah banyak payung hukum yang menjamin keamanan dan kesejahteraan semua lapisan warga negara termasuk transpuan. Namun tetap saja transpuan masih menjadi kelompok marginal yang terdiskriminasi. Sebagian besar masyarakat belum bisa menerima warna mereka.Â
Bahkan, masih banyak pihak yang sering melakukan tindakan yang mencederai kemanusiaan dengan berbagai alasan. Perlu diingat kembali bahwa pada dasarnya kita semua memiliki harkat dan martabat yang sama, terlepas dari semua perbedaan yang ada. Pun demikian dengan transpuan, mereka juga manusia seperti kita semua. Maka, mari gemakan gerakan saling memanusiakan manusia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H