Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Memberi Bahan Bakar yang Tepat untuk Si Dia

1 November 2017   07:19 Diperbarui: 1 November 2017   12:38 2923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memutuskan untuk memiliki sebuah kendaraan dapat dianalogikan seperti seorang pria yang sedang mengambil keputusan untuk meminang gadis idaman menjadi istrinya. Akan ada banyak pertimbangan termasuk dalam hal mengukur kemampuan serta keinginan memberikan yang terbaik untuk pasangan hidupnya kelak. 

Ketika diberi rezeki untuk membeli sebuah mobil idaman di tahun 2011 lalu, dan ketika diberi rezeki mendapatkan sebuah motor skutik dari hadiah doorprize di tahun yang sama, saya dan suami konsisten memberi "minum" keduanya dengan Pertamax. Meskipun pada saat itu godaan untuk menggunakan bahan bakar bersubsidi sangat besar karena selisih harga yang cukup lumayan untuk menambah jatah uang belanja, tetapi semua itu berhasil kami lewati dan tetap memberi mereka "minum" Pertamax hingga saat ini.

Hasil bukti cinta kami kepada mobil idaman selama 6 tahun ini terlihat dari performa mesin yang tetap halus dan prima, bahkan sudah beberapa orang yang meminta kami untuk menjual kepada mereka ketika ikut dalam perjalanan bersama. 

Konsisten memberi "minum" kendaraan kami Pertamax tentu atas alasan ingin mesin mobil idaman kami tetap awet karena Pertamax bebas timbal dan memiliki RON (Research Octane Number) sesuai yang ditetapkan produsen kendaraan yang tercantum pada buku pedoman pemilik.

Sumber gambar : dokumen pribadi
Sumber gambar : dokumen pribadi
Pada buku pedoman disebutkan jangan menggunakan bahan bakar yang tidak tepat, jika bahan bakar yang digunakan tidak tepat maka mesin akan rusak. Pilihan bahan bakar yang ditetapkan adalah bensin tanpa timbal dengan RON 91 atau lebih tinggi, untuk performa mesin optimal. 

Bila menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih rendah dari yang ditetapkan akan menyebabkan mesin ngelitik (knocking). Bila ngelitikdengan keras maka akan menyebabkan kerusakan mesin.

RON atau angka oktan adalah nilai yang mengukur ketahanan bahan bakar bensin terhadap kompresi di dalam mesin. Mesin dengan kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang tinggi, semakin tinggi nilai oktan semakin baik performa mesin.

Selain angka RON yang sesuai dengan yang ditetapkan produsen mobil, Pertamax mengandung zat aditif yang bernama Ecosave Teknologi. Zat Aditif ini memiliki 3 manfaat yaitu :

  • Demulsifier, untuk memisahkan bahan bakar dari air hingga terjaga kemurniannya dan proses pembakaran dapat terjadi dengan sempura,
  • Corrotion Inhibitor, untuk melindungi dinding tangki, saluran serta ruang bakar mesin dari karat,
  • Detergency,untuk membersihkan mesin bagian dalam sehingga mesin lebih terpelihara.

Selain Pertamax, ada Pertamax Turbo untuk para pemilik mobil mewah dengan nilai oktan 98 dan didesain untuk mesin berteknologi tinggi. Sedangkan untuk kendaraan balap tersedia Pertamax Racing dengan nilai oktan 100.

Bila kita amati, kendaraan yang beredar di jalan raya saat ini didominasi oleh kendaraan-kendaraan bagus keluaran diatas tahun 2006, dan Gaikindo sudah mensosialisasikan kepada pengguna agar  menggunakan bahan bakar dengan RON di atas 90 karena mobil-mobil tersebut sudah standar emisi Euro 2. Standar emisi Euro 2 ini berkaitan dengan ambang batas emisi gas buang kendaraan tipe baru sejak 2007.

Pada 1 Agustus 2013, pemerintah mulai menerapkan Euro 3 pada kendaraan bermotor roda 2, sehingga sepeda motor harus menggunakan BBM standar dengan oktan 91 dan bebas timbal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun