Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kunci Sukses Rumah Makan "Aroma Cempaka" di Jambi

19 Oktober 2017   09:59 Diperbarui: 19 Oktober 2017   14:12 5774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bagian dalam rumah makan - dokumen pribadi

Sajian di meja - dokumen pribadi
Sajian di meja - dokumen pribadi
Dengan tetap memegang rahasia dapur di keluarga sendiri, dan juru masak tetap dari keluarga sendiri, maka tidak perlu ada kekhawatiran bisnis akan terganggu bila karyawan berhenti, karena mereka akan dapat merekrut karyawan baru untuk menggantikannya.

Ayam goreng dan udang goreng yang disajikan panas juga untuk menjadi ciri khas agar orang dapat membedakan rumah makannnya dengan rumah makan padang lainnya. Tidak ada strategi marketing khusus, promosi hanya mulut ke mulut.

Pemilik harus ikut mengawasi 

Hal menarik lain yang dibagikan Ali saat saya tanya mengapa ikut terjun langsung mengawasi kegiatan di rumah makan, bukankah lebih enak duduk mengawasi di kursi kasir dan tidak perlu repot berkeliling.

"Saat seorang sedang menikmati makanan, semestinya kepala akan tertunduk dan fokus menghadap sajian yang ada di piring, namun ketika seorang mengangkat kepala, kemudian pandangannya beralih mencari sesuatu, pasti ada sesuatu yang dibutuhkan. Hal-hal inilah yang terkadang tidak dapat direspon cepat oleh karyawan, sehingga saya perlu membantu dan menghampiri untuk melayani kebutuhan tamu tersebut." Demikian penjelasannya.

Selain itu, keikutsertaannya mengawasi kegiatan rumah makan setiap hari juga untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan kepada tamu berjalan dengan baik, sehingga omset penjualan per hari tidak akan berkurang karena ia akan berkoordinasi dengan bagian dapur dan memastikan permintaan pelanggan akan terpenuhi selagi makanan yang diminta tersedia.

Motivasi bekerja dan mencari uang

Rumah makan yang terletak di Jalan Cempaka Putih ini buka setiap hari, namun akan libur selama 45 hari saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ali dan keluarga akan menggunakan libur tersebut untuk refreshing, kumpul dan berlibur bersama keluarga. "Kita akan merasa lelah bekerja bila kita tidak mengetahui untuk apa kita mencari uang dan tidak menikmatinya." cetusnya.

Selain bisnis rumah makan, keluarga Ali juga memiliki bisnis transportasi, yaitu taksi di kota Jambi.

Untuk sampai pada titik sukses menjalankan "Rumah Makan Aroma Cempaka" ini tentu bukan hal yang mudah, karena 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk Ibu Jabudah dan anak-anaknya bekerja keras berjalan meraih titik tersebut.

Bersama Ali, Pemilik Rumah Makan aroma cempaka
Bersama Ali, Pemilik Rumah Makan aroma cempaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun