Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Art4All", Merasakan Manfaat Seni yang Tidak Terbatas

1 Agustus 2017   18:59 Diperbarui: 17 Agustus 2017   08:41 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana Visit Faber Castell di Cibitung (dokumen pribadi)

Selain tidak terbatas, kegiatan seni juga sangat bermanfaat. Seni dapat menjadi alat bercerita sehingga kita dapat lebih mudah menyampaikan pesan, baik dalam bentuk gambar/lukisan, puisi, fiksi, maupun dalam bentuk karya seni rupa.

Seni dapat menjadi meningkatkan kreativitas yang sangat dibutuhkan pada usia dini, oleh karena itu Faber Castell mengadakan sejumlah kegiatan di seluruh Indonesia yang melibatkan para pengajar dengan harapan dapat melatih anak-anak untuk dapat menjadi generasi kreatif.

Seperti yang saya ceritakan diawal tulisan ini, menulis tangan juga menjadi kegiatan seni yang bermanfaat karena dapat membuat kita tetap fokus, menjadikan kita lebih tenang, meningkatkan kreativitas, mempertajam daya ingat dan dapat menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan otak kanan.

Untuk golongan lanjut usia, kegiatan menggambar dan mewarnai bermanfaat untuk meningkatkan memori, meningkatkan kepercayaan diri, memberikan rasa tenang/relaksasi, mengurangi stress, meningkatkan komunikasi dan sosialisasi, melatih dan menyehatkan jasmani dan mencegah kepikunan. Dalam sambutannya, Presiden Direktur Faber-Castell Indonesia, Bapak Yandramin Halim, menceritakan bahwa mewarnai menjadi alat terapi bagi penderita Dimentia Alzheimer. Beliau menceritakan bahwa diawal kegiatan mewarnai penderita Dimentia Alzheimer cenderung akan memilih warna-warna gelap, namun lambat laun sedikit demi sedikit akan memilih warna-warna lebih cerah.

Berkat informasi yang disampaikan Pak Halim ini, kemudian saya mulai mencari buku mewarnai untuk ibu saya yang juga sedang mengalami  dimentia alzheimer. Sebuah buku mewarnai buah dan sayur saya pilih karena sepertinya akan cukup mudah untuk dikerjakan oleh ibu, saya beli dan bawa saat pulang ke kampung halaman minggu lalu.

Setibanya di rumah, saat santai duduk di halaman saya pun mengajak ibu untuk mulai mewarnai, gambar pertama saya tunjukan, dan puji Tuhan, ibu saya masih dapat membaca dan mengenali bahwa gambar yang saya tunjukkan adalah sebuah apel. Saya juga memberikan serangkaian warna oil-pastell Faber Castell kepada beliau, dan sebelum mengambil saya tanya, apel warnanya apa, dan beliau mengambil warna merah.

Meskipun dokter ibu saya menyebutkan bahwa dimentia yang diderita hanya 40%, namun saya tetap merasa suprise ketika melihat bagaimana ibu saya mulai mewarnai hingga menyelesaikannya, semua di luar dari apa yang saya pikirkan sebelumnya. Ibu saya mewarnai dengan sangat rapi dan teratur, dan mewarnai ini dapat  menjadi salah satu kegiatan penting untuk mengisi waktunya sekaligus dapat menjadi terapi untuk memperlambat perkembangan penyakitnya.

Terimakasih Faber-Castell dan Kompasiana yang sudah mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini, terutama untuk saya dan ibu saya.

Untuk melihat bagaimana ibu saya mewarnai dapat dilihat pada video berikut ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun