Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

MSG, Ditakuti tetapi Kerap Dijumpai

4 Mei 2016   13:50 Diperbarui: 4 Mei 2016   16:06 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi MSG (Shutterstock)Bagi sebagian orang, terutama ibu-Ibu masa kini yang melek dengan informasi, MSG (monosodium glutamate) menjadi bahan yang paling menakutkan karena diberitakan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan di kemudian hari. Namun faktanya, MSG ini juga menjadi bahan yang lekat dengan kehidupan, dan tanpa mengenal wilayah maupun strata kehidupan, baik di desa ataupun kota, golongan mampu atau kurang mampu, kita kerap menjumpainya bahkan mengonsumsinya.

Jajanan Anak

Hampir semua jajanan anak, yang umumnya juga disukai orang dewasa mengandung MSG. Rasa gurih menjadi daya tarik tersendiri untuk anak-anak terus dan terus memintanya lagi. Karena mengetahui bahaya dari kandungan MSG dalam makanan tersebut, banyak orang tua yang melarang anaknya jajan dan membawa bekal dari rumah ke sekolah. Namun daya tarik makanan ini membuat si anak terus mencoba di berbagai kesempatan untuk ikut mencicipi, baik milik temannya atau hanya dari hadiah ulang tahun.

Makanan Instan

Makanan Instan yang paling digemari tentunya mie instan, dan karena rasanya gurih dan enak, terkadang banyak orang yang dengan sengaja makan mie instan ini hanya untuk memenuhi rasa rindu pada rasa mie ini. Harga yang murah kerap kali menjadi alasan bagi pekerja dengan penghasilan pas-pasan atau mahasiswa yang tinggal di kos saat akhir bulan. Bukannya hanya mie instan, bubur, sarden, kornet dan makanan instan kemasan umumnya mengandung MSG, dan tetap menjadi pilihan untuk dikonsumsi oleh sebagian masyarakat.

sumber : thehistorybandits.com

Jajanan Pasar dan Jajanan Keliling

Jajanan pasar, terutama makanan yang berasa gurih, seperti gorengan, buras, risol, dan yang sejenis umumnya menggunakan MSG sebagai penguat rasa, tidak tanggung-tanggung mereka menaruh bahan ini dalam jumlah yang sangat banyak. Bagi yang tidak terbiasa atau hanya sedikit menggunakan MSG, tubuh akan cepat merespons bila mengonsumsi makanan dengan  kandungan MSG di luar normal, bisa merasa pusing atau tenggorokan terasa tidak enak. Begitu juga halnya dengan jajanan keliling, bila kita memperhatikan pedagang makanan keliling ini saat memasak, tanpa ragu mereka memasukkan setengah sendok teh vetsin ke dalam mangkok padahal pada kuah bakso sendiri sudah dicampur MSG.

Masakan Restoran

Saat makan di restoran Chinese food, kadang ketika suami memuji masakan yang dimakannya enak, saya suka menanggapi dengan guyonan, "Jelas aja enak, mecinnya banyak." Karena identik dengan penggunaan MSG berlebihan, kita mengenal adanya Chinese Restaurant Syndrome yang menunjukkan gejala adanya kesemutan di punggung dan leher, sakit kepala, berkeringat hingga sesak. Penggunaan MSG bukannya hanya pada restoran chinese food, namun sepertinya hampir semua restoran baik restoran siap saji, restoran pinggir jalan bahkan restoran kelas atas menggunakan bahan yang mengandung MSG sebagai penguat rasa.

Masakan Rumah

Yang paling aman memang masakan rumah, karena kita bisa memastikan sendiri bahwa makanan yang dimasak bebas MSG atau bisa menentukan berapa batas/kadar MSG yang akan dimasukkan ke dalam masakan.

Tidak semua masakan memerlukan MSG agar terasa gurih, seperti halnya dalam gorengan, kita bisa menaruh sedikit potongan udang kecil-kecil pada bala-bala, atau memberi bumbu lengkap bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar dan irisian daun bawang pada tepung mendoan.

Karena kehidupan berjalan dinamis, kita tentu tidak bisa setiap waktu hanya mengonsumsi makanan yang dimasak di rumah, sehingga mau tidak mau kita akan berjumpa dengan makanan dan masakan yang mengandung MSG. Meskipun ada penelitian yang menyebutkan bahwa MSG aman,  kita tetap harus bisa melakukan kontrol diri sendiri, seberapa banyak kadar MSG yang masuk ke dalam tubuh, karena sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik dan akan menimbulkan penyakit.

Hal-hal yang Dapat Dilakukan,

1. Mengurangi makan makanan instan

2. Mengurangi mengonsumsi jajanan/camilan yang dalam kemasan jelas-jelas menyebutkan mengandung MSG

3. Saat jajan di pedagang keliling, rajin berpesan agar tidak menambahkan mecin/vetsin tambahan

4. Lebih sering makan makanan rumah

Kita tidak dapat menghindari sepenuhnya untuk tidak mengonsumsi MSG, namun kita dapat mengatur sedemikian rupa berapa banyak MSG yang akan masuk ke dalam tubuh kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun