"Mika masih cinta sama elo Mey, dia bilang Bella ternyata cuma manfaatin dia supaya bisa kenalan dengan mas Dewo, sepupu Mika yang punya rumah produksi. Mereka putus setelah Bella ditolak mas Dewo saat melamar menjadi model iklan."
"Oooh" dengan nada datar Mey menyimak cerita Dea
"Idiiiih, masa cuma Ooh. Elo gak mau balikan sama Mika?"Â
"Iih.. Apaan sih, gak usah bahas itu ah, kita balik ke ruang tunggu ICU yuk, siapa tahu Mika sudah bisa ditengok." Jawab Mey.
Â
Secara bergantian Mey melihat Tubuh Mika yang masih belum sadarkan diri, hatinya kembali berdebar-debar, kenangan masa lalu bersama Mika pun kembali menghantui pikirannya.
--
Kemacetan ibukota tetap tidak berkurang meskipun malam telah larut, dengan diiringi alunan musik Mey dengan sabar mengikuti arus lalu lintas menuju rumahnya.
Saat hendak memasuki komplek rumahnya, Mey baru teringat dengan janji Fernando yang terlupakan karena sibuk dengan Dea, Mey juga lupa menanyakan ke mama apakah Fernando jadi datang atau tidak.
Dilihatnya layar ponsel saat sudah tiba di halaman rumah, tidak ada pesan atau telepon masuk dari mama atau Fernando.
"Aah.. Mungkin gak jadi dateng." Gumam Mey dalam hati.