Kegalauan juga dapat terjadi bila ajakan menikah datang saat karier sedang bagus, dan pasangan menginginkan setelah menikah harus berhenti berkarier atau mempriortaskan rumah tangga, apalagi bila selama belum menikah bisa memiliki penghasilan yang tinggi dan bebas menggunakan untuk apa saja.
Bisa juga galau karena saat ajakan menikah datang, kita sedang merencanakan untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dan merasa akan sulit membagi waktu untuk menyelesaikan kuliah bila sudah berumah tangga.
Tidak Yakin Secara Personal
Pacaran tidak selalu membuat orang mengetahui dengan baik karakter pacarnya, karena ada juga yang pacaran hanya untuk main-main atau tidak untuk dibawa kehubungan yang lebih serius. Bila merasa belum mengenal secara baik karakter orang yang mengajaknya, maka akan timbul kebimbangan apakah akan menerima ajakannya atau tidak, apalagi bila secara finansial orang yang mengajaknya menikah ini sangat bagus, makan akan timbul pertanyaan apakah harus disia-siakan atau diterima tetapi belum tentu akan bahagia.
Pindah ke Lain Hati
Kegalauan untuk menerima ajakan menikah atau tidak juga akan muncul bila hati orang yang diajak menikah tidak lagi seratus persen mencintai kekasihnya. Ada yang diam-diam sedang mendekati dan merasa orang tersebut lebih baik dari kekasihnya selama ini.
Berada dibatas antara ingin putus tetapi menerima ajakan menikah tentu akan menjadi sebab kegalauan yang luar biasa, karena orang baru yang mendekatinya belum tentu akan serius menjalin hubungan dan mengajaknya menikah.
Bagaimana sebaiknya?
Menikah merupakan keputusan serius yang harus dipertimbangan secara matang, karena bila salah memilih pasangan maka kita akan menyesal selama menjalani pernikahan, sehingga munculnya kegalauan menjadi hal yang amat wajar dialami setiap orang yang memutuskan akan menikah.
Karena orang yang kita nikahi adalah jodoh yang diberikan Tuhan, maka ada baiknya sebelum memutuskan mengajak dan diajak menikah kita bertanya kepada Tuhan, apakah dia adalah jodoh saya atau dengan kata lain kita berdoa meminta petunjuk Tuhan.
Komunikasi dan keterbukaan adalah jalan terbaik untuk mengatasi kegalauan, karena setelah dikemukakan dengan terbuka akan ada jalan keluar, meskipun pada akhirnya jalan keluar yang dihasilkan adalah putus hubungan, maka kita dapat berkesimpulan bahwa dia bukanlah jodoh kita.