Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejutan di Malam Tahun Baru

30 Desember 2015   23:37 Diperbarui: 31 Desember 2015   07:17 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mama tahu Nindy hamil?” Jo bertanya heran

“Tentu Jo, mama bisa membedakan , apalagi perawakan Nindy tidak gemuk.”

“Sini ma, mama duduk dulu, Jo ceritain sambil duduk, mama sabar dulu ya.” Jo menggiring mama ke kursi meja belakang dan berusaha menenangkannya.

Nindy seorang mahasiswi korban perkosaan, dan orang tuanya adalah atasan Jo di perusahaan baru tempat Jo bekerja, oleh karenanya Jo tahu betul bagaimana upaya yang dilakukan orang tua Nindy untuk memulihkan kondisi mental anaknya. Namun malang tidak cukup sampai disana, ternyata Nindy harus menanggung beban tambahan karena mengandung benih hasil perkosaan.

Pelaku perkosaan yang juga teman kampus Nindy mau bertanggung jawab untuk menikahi, namun Nindy menolak karena sangat mengetahui prilaku buruknya. Usulan aborsi dari beberapa kerabat ditolak Nindy dan orang tua Nindy, karena bagi mereka apapun kasusnya aborsi sama dengan menghilangkan sebuah nyawa.

“Atas dasar itu ma, Jo memberanikan diri menawarkan Nindy untuk tinggal di rumah bersama mama, sampai bayi dalam kandungan lahir dan Nindy bisa melanjutkan kuliah lagi, karena Jo tahu mama setiap hari kesepian sejak Mey sibuk kerja.”

“Tapi Jo, kenapa kamu gak izin mama dulu?”

“Maafin Jo, Ma. Keputusan untuk ikut kesini, baru diberikan Nindy tadi pagi dan beruntung masih dapat tiket untuk hari ini walau harganya selangit.”

Mendengar penjelasan Jo mama kembali tersenyum lega, dan seraya menepuk-nepuk bahu Jo, berkata “Mama senang, kamu tetap Jo anak mama.”

--

‘ting tong’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun