“Ma.. ma.. koko Jo pulang.. “ teriak Mey seraya mengambil kunci pagar.
Mama yang sedari tadi sibuk dengan adonan roti untuk sarapan besok, segera mencuci tangan dan melangkah cepat menuju depan rumah. Namun, belum lagi tiba di depan pintu, langkah mama terhenti dan raut wajahnya mulai berubah.
“Mama…. “ seru Jo melangkah kea rah mama dan segera memeluknya.
“Mama sehat khan..” bisik Jo
“Iya sehat.. itu siapa Jo.” Jawab mama dengan suara perlahan.
Pertanyaan mama sontak mengingatkan Jo bahwa kepulangannya hari ini tidak sendiri, hingga buru-buru dilepaskannya pelukan dan mengajak teman perjalanannya menghampiri mama.
“Ini Nindy Ma, anak atasan Jo. Nin, ini mamaku, sesuai khan dengan ceritaku selama ini?” ujar Jo dengan rasa bangga.
Mama menyambut uluran tangan Nindy dan mempersilahkannya untuk duduk.
“Mey, kok malah diem aja, ayo ambilin minum dan temani Nindy dulu ya, ada yang mama mau bicarakan dengan kokomu ini.”
Belum sempat Mey menjawab, mama sudah menggandeng Jo masuk ke dalam.
--
“Siapa Nindy Jo? Pacarmu? kamu yang menghamilinya?” tanpa memberi kesempatan Jo untuk duduk mama langsung membrondong Jo dengan sejumlah pertanyaan