Rani kaget, tertunduk dan diam seribu bahasa, tubuhnya gemetar karena takut Adrian marah, kedua telapak tangannya saling menggenggam, duduk manis dipangkuannya. Tak lama setelah itu suara isakan tangis mulai terdengar dan air mulai mengalir dari pelupuk matanya.
“Maafin mama, Pa. Mama sudah melanggar janji mama.”
Dipeluknya Rani, dibiarkan hingga tangisnya mereda.
“Kalau mama sudah tenang, papa akan cerita semua tentang Lintang.”
Butuh 10 menit untuk menunggu tangis Rani mereda, dan melepas tubuhnya dari pelukan Adrian. Matanya mulai berani menatap wajah Adrian, seolah menyatakan bahwa Ia siap mendengar cerita Adrian soal Lintang.
Lintang seorang gadis campuran Tionghoa-Jawa, teman sekolah Adrian sejak masih mengenakan seragam putih abu-abu. Jalinan kasih mereka justru dimulai saat baru lulus SMA. Perbedaan suku dan keyakinan justru membuat hubungan mereka berjalan mulus karena besarnya toleransi diantara keduanya, namun akhirnya mereka tetap putus karena Lintang memilih untuk menyelamatkan masa depan Adrian.
Karena masih memendam rasa cinta dan selalu dihantui rasa bersalah, setelah selesai tugas dan kembali ke ibu kota, Adrian mulai mencari Lintang. Petualangan Adrian mencari Lintang tidak mudah, keluarga Lintang sudah pindah entah kemana, teman-teman Lintang yang dikenal Adrian pun tidak mengetahui keberadaan Lintang.
Hadirnya Facebook juga sudah dimanfaatkan Adrian untuk mencari Lintang, namun tetap tidak berhasil hingga akhrinya Adrian menemukan satu akun yang diketahui pasti adalah sahabat dekat Lintang, Lani. Awalnya Lani tidak bersedia menyebutkan dimana keberadaan Lintang, namun karena Adrian terus menghiba dan memohon, akhirnya Lani memberitahu bahwa Lintang ada di list pertemanannya dengan menggunakan bunga Lily sebagai foto profil.
Pertemanan yang diajukan Adrian baru dibalas dua bulan kemudian, dan tidak ada informasi apa-apa di time lime Facebook Lintang, hanya ada beberapa gambar kata-kata bijak disana, dan sebuah gambar bunga Lily kesukaannya.
Sapaan Adrian melalui pesan facebook baru dijawab satu bulan kemudian, begitu juga sapan-sapaan selanjutnya, butuh waktu berminggu-minggu untuk mendapat balasan dari Lintang. Dari percakapan yang terputus-putus itu, Adrian mengetahui bahwa Lintang sekarang menjadi Biksuni dan selalu berpindah-pindah tempat untuk bertugas. Akun facebooknya dibuat hanya untuk berkomunikasi dengan adiknya yang saat ini sedang menjaga Ibunya yang sedang sakit.