Keberadaan ruang publik dapat meningkatkan dan mempererat hubungan antar masyarakat. Di ruang publik masyarakat dapat bertemu dan berinteraksi, sehingga dapat saling mengenal dan membangun hubungan yang baik antar warga.
Taman bermain anak menjadi sarana agar anak dapat beraktivitas fisik, sehingga dapat mengurangi penggunaan gadget dan sekaligus dapat menyehatkan tubuh. Begitu juga halnya dengan fasilitas olahraga, dapat dimanfaatkan warga untuk berolahraga.
Ruang publik seperti taman kota, dapat menjadi sarana hiburan masyarakat kota ditengah padatnya aktivitas, tanpa perlu biaya namun dapat sejenak melepaskan kepenatan pikiran dengan melakukan beberapa akitivitas menyenangkan yang tersedia.
Kelestarian lingkungan
Taman kota yang dibangun umumnya menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang dapat berfungsi sebagai paru-paru kota, penghasil oksigen dan menyerap polutan udara, menyerap air hujan, dan menjadi tempat berteduh.
Hadirnya ruang terbuka hijau ini dapat menjaga keserasian dan kesimbangan ekosistem, karena dapat menyeimbangkan suasana perkotaan yang padat kendaraan dan bangunan tinggi, dengan suasana alam yang hijau, cantik, bersih dan nyaman.
Ruang publik tidak hanya terbatas pada ruang terbuka, tetapi dapat berupa ruang tertutup seperti auditorium, teater, balai warga, taman bacaan, yang dapat digunakan oleh warga sebagai tempat untuk berkarya dan beraktivitas, baik anak-anak muda yang tergabung dalam karang taruna, ibu-ibu, bapak-bapak serta anak-anak.
Melihat pentingnya manfaat keberadaan ruang publik, maka diharapkan dengan peringatan Hari Habitat Dunia dapat meningkatkan kepedulian semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, baik propinsi, kota, kabupaten, pihak swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat terhadap permasalahan pemukiman sehingga dapat mewujudkan pemukiman yang layak dan berkualitas, tidak terbatas pada lapisan masyarakat tertentu saja, namun dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Â
[caption caption="sumber Habitat-Indonesia.or.id"]
--