Mohon tunggu...
Ariya Hadi Paula
Ariya Hadi Paula Mohon Tunggu... Penulis - Fiksionis, jurnalis independen dan kolomnis sosial humaniora

Ariya hadi paula adalah Alumni IISIP Jakarta. Pernah bekerja sebagai desainer grafis (artistik) di Tabloid Paron, Power, Gossip, majalah sportif dan PT Virgo Putra Film .Jurnalis Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Penikmat berat radio siaran teresterial, menyukai pengamatan atas langit, bintang, tata surya dan astronomi hingga bergabung dengan Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) dan komunitas BETA UFO sebagai Skylover. Saat ini aktif sebagai pengurus Masyarakat Peduli Peradaban dan dakwah Al Madania Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Teror Pemangsa Janin (Bagian 4)

19 Oktober 2024   10:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   10:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Katana sih aak cucu keturunan orang-orang yang membunhnya itu yang dicari arwah  Dukun Manta, ujar Mang Dadang buka suara.

Mendengar ernyataan itu membuat Ustadz Naman berdehem sambil tersenyum. Imam masjid itu berdehem lagi beberapa kali seakan meminta perthatian dari orang di sekitarnya.

"Begini Bang Aran. Sekaligus menjawa pertanyaannya tadi kenapa masih ada kejadian seperti itu. Sesungguhnya  alam ghaib dan hal-hal  terkait  sepert sihir, santet dan mahluk haus adalah bagian dari keimanan Kita sebagai muslim sebagaimana keimanan Kita kepada alam barzah dan  alam akhirat," jlas Ustadz Naman.

"Tapi alam ghaib, sihir, santet dan sejenisnya hanya sebatas Kita imani keberadaannya. Bukan malah ditakuti, percaya berlebihan  malah tunduk pada praktik perdukunan sampai menjadi budak para dukun yang bekerjasama dengan jin untuk sesatkan manusia,"" lanjutnya.

Begitu juga terjadi pada warga Kampung Pinggir Kali waktu itu.  Warga  jadi tipis iman kepada kekuasan Allah SWT. Warga lebih percaya omongan dukun dan paranormal seperti Mbah Murkono.  Ramai-ramai mereka pakai jimat penangkal bala, mengamalkan ritual sesat juga mengadakan sesajenan tiap malam Jumat. Dan semuanya itu tidak gratis jadi sudah susah ditambah murtad!" jelas ustadz dengan sedikit gusar.

"Jadi bapak-bapak, maksud Saya melarang omongan ini sampai ke warga lain, tidak lain supaya warga kagak panik dan kembali murtad minta bantuan Mbah Murkono. Soalnya ya Bang Aran dan Uda Buyung, tidak ada arwah gentayangan kalau susah ajalnya karena arwah atau roh langsung pindah ke alam barzah alias alam kubur, tegas Ustadz Naman.

"Betul Bang Aran. Jadi yang ganggu Neng Mirda selama ini  adalah jin sekutunya Dukun Manta semasa hidup," Abah Azis menambahkan.

Aran, Uda Buyung dan Mang Dadang mengangguk-angguk paham. Namun raut wajah Aran tiba-tiba menunjukkan cemas ketika dirinya mengingat sesuatu.

"Maaf Ustadz. Lalu kenapa ibu-ibu hamil diungsikan pada waktu itu?" tanya spontan.

Aduh Bang  Aran! Jin jahat sekutu Dukun Manta belum berhenti meneror perempuan hamil sebelum ada janin yang dimangsanya.... jawab Mang Dadang cepat disertai panik.

Astaghfirullah!" ucap Aran  tersadar sesuatu membuatnya balik badan dan segera bergegas dari situ tanpa sempat mengucapkan salam kepada yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun