Ketika seseorang membaca al-Qur'an dengan pendekatan takhsis ini, dalam konteks mentadabburi al-Qur'an dia merasa bahwa seakan-akan al-Quran diturunkan khusus untuk dirinya. Takhsis yang artinya secara khusus, seseorang yang mengamalkan hal ini membayangkan dirinya adalah orang yang sedang diajak berbicara oleh Allah. Ketika membaca al-Qur'an, hendaknya kita memahami apa yang kita baca. Hendaknya kita memiliki obsesi untuk memahaminya. Tidak hanya makna secara umum, setiap kalimat, frasa, kata, bahkan makna di setiap hurufnya.
2. Taatsur atau bekas
Artinya, seseorang yang memiliki obsesi mentadabburi al-Qur'an sangat ingin merasakan ada bekas sentuhan al-Qur'an di dalam kalbunya. Ketika Allah berfiman dalam Q.S. Al-Asr Ayat 1-3:
وَالۡعَصۡرِۙ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ
Dalam Surat tersebut Allah mengingatkan betapa penting dan berharganya waktu sampai kita sebagai orang yang beriman tidak boleh menyia-nyiakannya. Para ahlul Qur'an tentunya tidak ingin waktunya terlewat begitu saja tanpa bernilai ibadah untuk Allah SWT. Ketika kita ingin disebut sebagai orang-orang yang beruntung, maka kita harus memastikan ikhtiar kita maksimal dalam mencapai kekhusyukan dan meninggalkan hal-hal yang bersifat lagwun.
3. Taroqqi
Kemudian yang ketiga adalah taroqqi. Pada tahap ini seseorang merasakan ada peningkatan dalam interaksinya dengan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam hadist Jibril, hadist kedua dalam hadist arba'in yang menjelaskan tentang ihsan. Apa itu ihsan? Ihsan adalah kita beribadah seakan-akan dapat melihat Allah, namun apabila tidak, maka kita harus menyadari sepenuhnya bahwa Allah melihat kita.
Semoga kita senantiasa berjuang mensyiarkan dakwah Qur'an agar kaum muslimin semakin dekat dengan Qur'an, dapat memperbaiki bacaannya, serta dapat melaksanakan dakwah yang rahmatan lil'alamin. Agar kita dapat menjadi mujahidul qur'an sepanjang hidup. Semoga al-Qur'an dapat menyatu pada setiap tarikan hembusan nafas kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H