*penulis Aris Zulkarnaen
Di masa pandemic covid-19 berbelanja secara daring atau online shopping menjadi salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan dan paling efektif menyesuaikan serta beradaptasi dalam menghindari kerumunan serta mobilitas berkegiatan secara langsung. Dengan begitu belanja online merupakan cara dalam memaksimalkan pembatasan jarak antar individu demi menghindari penyebaran virus covid-19 itu sendiri.
Dengan adanya pandemic covid-19 konsumen menghindari kontak secara langsung dan mulai beralih untuk melakukan berbagai aktivitas secara daring dan virtual, perubahan ini juga yang melatar belakangi aktivitas belanja online menjadi salah satu jalan alternative untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang perlu dipenuhi.
Dengan melalui e-commerce kita dapat mengatasi permasalahan jarak dan batasan geografis, e-commerce sebagai bentuk dari efektifitas transaksi melalui jaringan internet sangat lah berguna dalam aktivitas sehari-hari terutama di dalam situasional pandemic yang membatasi mobilitas masyarakat secara langsung.
Dengan memanfaatkan e-commerce perusahaan dapat memasarkan produknya secara online sehingga dapat menjangkau cakupan pemasaran yang luas dan dapat memudahkan pembeli atau konsumen dalam hal berbelanja, bertransaksi, dan mendapatkan produk secara efisien dan mudah, dengan kemajuan teknologi di bidang e-commerce membuat berbagai website maupun platform e-commerce bermunculan seperti shopee, bukalapak, tokopedia, olx.com, dan lain sejenisnya yang membuat laju pertumbuhan e-commerce menjadi semakin meningkat, pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh daya tarik masyarakat itu sendiri terhadap belanja online.
Peningkatan penggunaan internet dari waktu ke waktu khususnya pada saat pandemic covid-19 di Indonesia sendiri ada 202,6 juta pengguna internet di tahun 2021 atau (73,7%) dari total populasi merupakan pengguna internet. Itu berarti penggunaan internet di tahun 2021 mengalami kenaikan penggunaan internet sebesar (+16%) dibandingkan tahun 2020.
Gambar  Riset We Are Social januari 2021
Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia
Penggunaan situs website maupun aplikasi platform e-commerce dalam penyebaran informasi perusahaan serta pemasaran produk menjadi fasilitas utama dalam keuntungkan menggunakan internet dalam bidang Bisnis menggunakan e-commerce. Berdasarkan riset We Are Social pada januari tahun 2021, pengguna internet dengan rentang usia 16-64 tahun di indonesia diketahui memakai internet dan gawai mereka demi kepentingan aktivitas belanja online, tercatat pertumbuhan tahunan sebesar 49.0% mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Dari hasil riset tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peningkatan aktivitas belanja online mengalami kenaikan khususnya di masa pandemic covid-19 saat ini, pembatasan sosial serta pengendalian mobilitas berkegiatan secara langsung di batasi sehingga masyarakat itu sendiri yang biasanya tidak memakai jasa online shopping dalam berbelanja mulai memakai serta beralih memakai jasa online shopping di bandingkan dengan berbelanja secara langsung. Oleh karena itu, perubahan perilaku konsumen tersebut yang menjadi faktor dan landasan utama dalam pengaruh perilaku konsumen.
Pengaruh budaya dan sosial yang signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian akan membentuk kognitif seseorang dalam berperilaku yang mempengaruhinya untuk memutuskan apakah akan melakukan pembelian dan belanja secara daring (online shopping). dengan adanya pandemi covid-19 terdapat perubahan perilaku konsumen di masa ini.
Adanya pandemi mengakibatkan berbagai kebiasaan-kebiasaan baru yang terbentuk akibat adanya perubahan situasional seperti pembatasan mobilitas yang membatasi aktivitas secara langsung sehingga konsumen menjadi cenderung memenuhi berbagai kebutuhannya dengan cara berbelanja secara daring atau online shopping. Dalam perilaku konsumen saat ini banyak sekali transaksi jual beli secara online yang tentunya mempengaruhi perubahan perilaku dari konsumen itu sendiri dalam memutuskan berbelanja secara online, Pandemic covid-19 menimbulkan berbagai perubahan dalam cara berperilaku konsumen, hal tersebut disebabkan oleh berbegai faktor seperti internal dan eksternal yang diuraikan sebagai berikut:
Internal, berupa afeksi merupakan perasaan ataupun emosi terhadap suatu objek tertentu yang diungkapkan dalam bentuk rasa suka ataupun sebaliknya dan pada umumnya keyakinan konsumen tentang suatu produk barang maupun jasa melekat erat terhadap perasaan konsumen. kognisi yang merupakan suatu pemikiran ataupun kepercayaan tentang pengetahuan konsumen pada produk barang maupun jasa yang akan di beli,
Ekternal, faktor ini di sebabkan oleh lingkungan konsumen dimana situasi dan kondisional masyarakat itu sendiri menjadi pengaruh perilaku konsumen (Peter & Olson, 1999) seperti pada masa pandemic covid-19 dapat di simpulkan bahwa konsumen yang terbatasi dalam berkegiatan sehingga mobilitas masyarakat terhambat tidak seperti pada masa sebelum pandemic karena itulah faktor tersebut yang menjadi salah satu pendorong perubahan perilaku konsumen.
Pandemic covid-19 membuat pola perilaku masyarakat khususnya konsumen tentu menjadi berbeda dibandingkan dengan pola perilaku konsumen pada saat sebelum pandemic covid-19 terjadi. Manusia sebagai makhluk hidup merupakan makhluk yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya.
Selain manusia dipengaruhi serta dapat memepengaruhi keadaan sekitarnya, manusia juga dapat dipengaruhi ataupun mempengaruhi kemampuan-kemampuan yang ada dalam diri manusia itu sendiri ataupun pada diri orang lain. Manusia sebagai makhluk hidup, merupakan makhuk yang dinamis dalam pengertian abstrak itu berarti bahwa manusia dapat mengalami perubahan-perubahan tertentu. Perilaku manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, perilaku atau aktivitas yang ada pada individu serta organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai sebab akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai individu tersebut.
REFERENSI
AG Eka Winanti, dkk. (2012). integrated marketing communication: marketing komunikasi di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anang Firmansyah, Muhhamad. (2020). Komunikasi Pemasaran. Pasuruan, Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara media.
Cutlip, Scott M. (2006). Â Effective Public Relations. Jakarta: Prenada Media Group.
Dewi Karyaningsih, Ponco. (2018). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru.
Widyastuti, Sri. (2017). Manajemen komunikasi Pemasaran Terpadu Solusi Menembus Hati Pelanggan. Jakarta: FEB-UP Press.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI