Mohon tunggu...
Fadly Rakefing
Fadly Rakefing Mohon Tunggu... Buruh - Maluku Tengah

Mengabdi untuk Republik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kontribusi Besar Industri Hasil Tembakan dari Berbagai Aspek

16 Agustus 2023   15:42 Diperbarui: 16 Agustus 2023   18:50 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tidak hanya itu, segmen ini juga memiliki karakteristik yang inklusif yang tercermin dari beragam latar pendidikan yang dimiliki oleh pekerja SKT, yaitu sebagian besar pekerja perempuan di segmen ini memiliki jenjang pendidikan yang tidak sampai tingkat tinggi, tepatnya rata-rata klasterisasi SD atau SMP saja. Namun tenaga dan kepiawaian mereka dalam bekerja dibutuhkan oleh industri hasil tembakau. Lewat kesempatan kerja ini, pekerja SKT turut mengangkat derajat ekonomi keluarganya.

Dengan meningkatnya derajat ekonomi keluarganya, maka segmen SKT ini juga menyumbang pertumbuhan ekonomi di daerah dan melakukan penyerapan tenaga kerja.

Mengatur industri hasil tembakau tidak bisa hanya dilakukan dengan tarik menarik antara kontribusi cukai terhadap kas negara ataupun untuk tujuan pengendalian untuk kesehatan. Dalam industri ini, sebagaimana sektor lain yang beroperasi secara sah, juga terdapat banyak serapan tenaga kerja, bahkan merupakan salah satu sektor yang padat karya.

Setiap tahun, industri hasil tembakau dihadapkan pada carut marut berbagai kebijakan untuk mematikan sektor rokok, termasuk melalui kenaikan cukai setiap tahunnya. Seharusnya, pemerintah perlu benar-benar paham atas nasib para pekerja SKT, yang mayoritasnya adalah perempuan, yang bergantung langsung pada setiap keputusan para perumusan kebijakan terhadap industri hasil tembakau ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun