Mohon tunggu...
Ari Susanto
Ari Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Suka nulis

Berusaha untuk bisa lebih menghargai waktu yang tak bisa diulang kembali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Judi Online: Banyak Pemain Berakhir "Rungkad", Mengapa Masih Banyak yang Terpikat?

11 September 2023   20:01 Diperbarui: 11 September 2023   20:03 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Judi Online (pexels.com/Javon Swaby)

Satu bulan ini agaknya jadi masa terberat bagi nomor handphone yang sudah menemani saya selama lima tahun terakhir. 

Pasalnya, hampir setiap hari setidaknya satu sms masuk dari nomor berbeda-beda yang menawarkan—kabarnya—cara cepat mendulang rupiah: judi online.

Judi online memang jadi topik hangat belakangan ini. Saya juga mengikuti perkembangan berita dan membaca beragam pengalaman pahit dari pemain judi online.

Tapi, baru kali ini saya merasakan langsung sensasi jadi target market admin situs judi online. Tawaran yang diberikan juga terlihat menggiurkan, walaupun saya sendiri tak begitu paham apa maksudnya.

Untungnya mereka tak mengirim tawaran ke Whatsapp saya. Semoga saja admin judi online tak membaca artikel ini.

Saya sempat iseng membuka beberapa link yang dikirim melalui sms itu. Dari segi tampilan situsnya, yang saya lihat rata-rata hampir sama. 

Dari segi pilihan jenis judinya juga memang terlihat seperti game online pada umumnya.

Meski begitu, sejak awal saya memang tidak begitu tertarik dengan judi semacam ini. Apalagi setelah membaca kisah demi kisah tragis mantan penjudi via situs online yang menyesali perbuatannya.

Sebelum mendapat “serangan” sms seperti ini, saya juga pernah secara tak sengaja melihat salah seorang teman yang sedang bermain judi online.

Dari yang saya lihat, judi ini sekilas memang mirip dengan game Candy Crush yang sempat saya mainkan dulu. Bedanya, Candy Crush ini bukan judi dan tak membuat candu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun