Salah satu hal yang bisa menjadi patokan besaran uang saku bagi anak sekolah adalah dengan melihat keumuman yang diberikan orangtua lainnya. Ditempat saya untuk anak usia sekolah dasar, umumnya pemberian uang jajan sebesar Rp  2 ribu sampai Rp 5 ribu. Sedangkan uang jajan anak SMP sebesar Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, dan untuk uang jajan anak SMA secara umum sebesar Rp 10 ribu sampai 15 ribu per hari.
Tetapi keumuman besaran uang saku anak ini tentu saja tidak hanya tergantung tingkat atau jenjang sekolahnya saja tetapi juga sesuai strata sosial ekonomi orang tua dan sekolah tempat anak belajar. Â Uang saku anak dengan strata ekonomi orang tua menengah keatas tentu tidak akan sama dengan uang jajan anak dari orang tua sederhana maupun miskin. Uang saku anak sekolah negeri biasa tentu akan berbeda dengan uang saku anak yang bersekolah di sekolah-sekolah favorite dan mahal.
2. Melihat usia anak
Aspek lain yang menentukan besaran uang jajan untuk anak adalah dengan melihat usia anak. Tidak disarankan terjadinya penyamaan besaran nominal uang saku untuk anak SD, SMP dan SMA. Karena setiap anak sesuai usianya mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Anak-anak yang lebih tua dan memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi tentu akan mempunyai kebutuhan akan uang yang lebih besar daripada anak yang masih muda dengan jenjang pendidikan yang lebih rendah. Pendek kata, dalam menentukan berapa besaran uang saku anak sekolah orangtua bisa memperhatikan kebutuhan anak secara lebih seksama. Yang menjadi bahan pertimbangan paling umum adalah dengan memperhatikan apakah sang anak suka bawa bekal makanan sendiri dari rumah ketika sekolah atau tidak, ataupun melihat apakah sang anak menanggung biaya transportasi sendiri atau tidak. Semua itu bisa menjadi penentu besar kecilnya nominal uang saku bagi anak sekolah.
Manfaat Pemberian Uang Saku.
Setiap orangtua mempunyai norma, kebijakan dan aturan yang berbeda-beda dalam menerapkan uang jajan atau uang saku bagi anak. Apapun pilihan orang tua, baik untuk memberikan uang saku pada anak ataupun tidak maka hal tersebut tergantung situasi dan kondisi anak dan orang tuanya. Sebagian orangtua ada yang menganggap pemberian uang saku bagi anak sangat penting. Akan tetapi, sebagian orangtua yang lain menganggap pemberian uang saku bagi anak tidak penting. Namun sebagian besar orangtua lebih memilih memberikan uang saku pada anak dengan alasan banyak manfaat dan keuntungan yang akan didapat anak dengan memberikan uang saku padanya.
Memang ada sebagian orang tua yang menganggap bahwa permasalahan uang jajan anak sekolah adalah hal sepele, padahal keberadaannya sangat perlu diperhatikan mengingat hal ini dapat mempengaruhi perkembangan psikis dan mental anaknya. Â Yah, meski terkesan sederhana uang jajan nyatanya bisa menjadi sarana belajar bagi anak, mulai dari belajar self control, berhitung, hingga belajar menentukan prioritas. Â
Kalau anak melakukan kesalahan dalam membelanjakan uang sakunya maka sang anak akan merasakannya sendiri kerugiannya, sehingga ia dapat menyesal dan tak melakukan hal sama lagi di kemudian hari. Itulah diantara manfaat dan fungsi uang saku sebagai sarana anak untuk belajar mengelola uang dengan baik sejak dini.
Lebih lanjut manfaat memberikan uang saku pada anak yang sebaiknya kita tahu bisa dijabarkan sebagai berikut:
1. Melatih anak untuk bisa bertanggungjawab terhadap keuangannya
Dengan adanya uang saku maka sang anak akan mulai belajar mengenal cara mengatur uang. Orangtua bisa memberikan pengarahan, panduan  dan bimbingan pada anak bagaimana cara mengelola uang saku secara baik dan benar supaya uang tersebut tak lekas habis dan bermanfaat secara maksimal untuknya.Â