ANALISIS FEMINISME CERPEN PENGUBURAN KEMBALI SITARESMI KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO
Aris Setiawan
Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk  menganalisis feminisme dalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo. Aspek-aspek yang akan dianalisis yaitu segala bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama dan segala upaya perjuangan tokoh utama untuk melawan segala bentuk penindasan yang dialaminya dan teman-temannya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan feminisme karya sastra.Â
Dari analisis data yang dilakukan terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh yaitu:  1) bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh  tokoh utama  yang berupa subordinasi atau anggapan bahwa perempuan itu lebih rendah dari laki-laki sehingga mereka dimanfaatkan oleh laki-laki dan mendapat perlakuan yang semena-mena oleh laki-laki;  stereotype yaitu pelabelan negative terhadap kaum wanita yang ada dalam cerpen tersebut; dan kekerasan yang dialami oleh tokoh utama dan teman-temannya yang merupakan seorang wanita dalam cerpen tersebut. 2) Bentuk-bentuk perjuangan dari tokoh utama untuk melawan penindasan yang dialami dirinya dan teman-temannya yang digambarkan oleh pengarang dalam cerpen Penguburang Kembali Sitaresmi tersebut.
Kata Kunci: Feminisme, cerpen.
Karya sastra merupakan ekspresi, pikiran, Â atau perasaaan yang timbul dari dalam diri seseorang yang dituangkan melalui bahasa yang indah baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Menurut Sumarjo dan Saini K.M.(1988:3) karya sastra merupakan ungkapan manusia yang bisa berupa pemikiran, perasaan, keyakinan, semangat, ide, dan pengalaman dalam bentuk suatu gambaran yang konkret yang dapat membangkitkan pesona dengan melalui sebuah bahasa yang indah. Dalam pembelajaran karya sastra tentunya terdapat banyak pendekatan-pendekatan atau teori untuk menganalisis sebuah karya sastra. Salah satu diantara pendekatan yang berkembang adalah pendekatan feminism dalam karya sastra.
Pendekatan feminisme dalam karya sastra mulai berkembang semenjak banyak pengarang-pengarang karya sastra yang banyak mengarang sebuah karya sastra dengan menonjolkan aspek feminisme di dalam karya-karya mereka. Paham feminisme muncul karena banyak kesadaran atas ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan yang bisa berupa penindasan dan kekerasan yang dialami kaum hawa dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat.Â
Kajian mengenai feminisme dalam karya sastra dilakukan dengan memandang sebuah karya sastra dengan kesadaran khusus yaitu kesadaran bahwa terdapat juga jenis kelamin yang berhubungan dengan budaya dan sastra serta berhubungan langsung dengan kehidupan kita yang dapat mempengaruhi pengarang dalam menciptakan sebuah karya sastra. Feminisme awalnya memang muncul akibat banyaknya kaum laki-laki yang menganggap perempuan hanya sebagai sebuah objek semata dan menganggap semua perempuan itu lemah dan bahkan melabeli perempuan dengan hal-hal yang negative.
      Peneliti menganalisis cerpen karya Triyanto Triwikromo yang berjudul Penguburan Kembali Sitaresmi dengan menggunakan pendekatan feminisme dengan alasan yang pertama yaitu terdapat suatu ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama dan teman-temannya yang merupakan seorang wanita. Terdapat kekerasan-kekerasan yang dialami oleh tokoh utama dan teman-temannya yang digambarkan jelas oleh pengarang dalam cerpen tersebut. Alasan yang kedua yaitu penggambaran tokoh utama yang digambarkan sebagai seorang wanita yang kuat dan terus melakukan berbagai perjuangan dalam menghadapi segala bentuk kekerasan yang dialami dirinya dan teman-temannya yang digambarkan secara jelas dalam cerpen tersebut.
      Penelitian ini berfokus pada feminisme tokoh perempuan yang merupakan tokoh utama dalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo. Penelitian ini akan lebih tertuju pada tokoh utama yang merupakan seorang wanita karena menyesuaikan penelitian dengan konsep dasar feminisme. Dalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi banyak menggambarkan penindasan yang dialami oleh tokoh utama yang seorang wanita dan menggambarkan perjuangan tokoh utama tersebut dalam melawan segala bentuk penindasan yang berupa kekerasan bahkan pembunuhan dengan melakukan pemberontakan dan melawan orang-orang yang menindas tokoh utama tersebut.
      Penelitian ini juga merujuk pada penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang pernah dilakukan oleh Eka Fitria, Christianto Syam, Agus Wartiningsih dengan judul Kajian Feminisme Dalam Antologi Cerpen Kami Tak Butuh Kartini Indonesia Karya Novela Nian dkk. Penelitian tersebut menampilkan beberapa masalah terkait feminisme antara lain, 1) Bentuk ketidakadilan gender berupa marginalisasi; 2) bentuk ketidakadilan berupa subordinas;i 3) ketidakadilan gender yang berbentuk stereotipe; 4) kekerasan yang dialami tokoh wanita; 5) bentuk ketidakadilan gender dalam bentuk double burden. Kesimpulan dari penelitian tersebut menampilkan kelima bentuk ketidakadilan gender tersebut digambarkan dengan jelas dalam antologi cerpen tersebut.