" Ma, mungkin tahun depan aku baru bisa pulang untuk merayakan natal, doakan saja semuanya sehat-sehat saja."
" Baiklah, mama berharap kalian bertiga juga bisa pulang bersama-sama dan kita bisa berkumpul lagi."
" Semoga saja ma, tapi tahun ini aku tidak bisa pulang."
Kudengar keiklasan yang dalam dari kata-katanya. Serta sebuah pengharapan. Dan aku juga berharap semua itu terjadi, kami berkumpul kembali merayakan Natal bersama-sama. Terlebih aku dang abang ku yang kedua, kurang lebih lima tahun kami tidak pernah bertemu.
Aku memesan sebuah Grab via Online untuk mengantarku ke kontrakan di Joyogren.Tak lama kemudian mobil itu berhenti di depanku dan akupun lekas masuk kedalamnya.Â
Dalam mobil itu yang sejuk aku terdiam walau sesekali diajak berbicara supir Grab. Aku hanya menjawab singkat, hingga pak supir jenuh sendiri. Jalanan sudah sangat sepi, hanya beberapa sepeda motor yang melintas dengan kecepatan tinggi. Dan Grab itupun merayap menembus keremangan malam dengan disinari lampu jalanan Kota Malang yang dingin.
Aku ingin berteriak ke seluruh jagad raya. Ingin kusampaikan kerinduan ini dan kuteriakan " SELAMAT NATAL DUNIA...!!!". dalam Grab yang sepi itu aku berbisik di dalam hati, " Selamat Natal Ma, tahun ini aku tidak pulang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H