Mohon tunggu...
Aris Taoemesa
Aris Taoemesa Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar

Belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dijajah oleh "Kemerdekaan"

11 September 2021   00:54 Diperbarui: 11 September 2021   01:04 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena bebas merdeka, banyak orang merusak fasilitas negara bahkan ketika mereka sedang menyampaikan aspirasi mereka. Karena orang sudah merdeka fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) lainnya dirusak. 

Negara mengalami kerugian dan jika ini terus terjadi maka tidak heran jika negara kita semakin banyak mengeluarkan biaya lebih salah satunya untuk kerusakan-kerusakan tersebut.

Karena bebas dan merdeka, banyak orang bebas membuang sampah mereka dengan sembarangan. Bebas makan di mana saja dan bebas pula meninggalkan sisa makanan dan sampah mereka. Padahal salah satu penyebab banjir adalah penumpukan sampah pada saluran air dan jika banjir sudah terjadi maka yang kadang disalahkan adalah pemerintah.

Karena bebas dan merdeka, orang bebas pula membeli kendaraan sendiri dan bebas untuk tidak naik transportasi umum. Mobil semakin banyak, macet di mana-mana, dan polusi udara semakin tinggi. Itulah sebuah pilihan.

Karena sudah bebas dan merdeka, orang bebas tidak menjaga alam, membakar hutan, mengeksploitasi semaunya demi kepentingan sendiri dan golongan. Karena sudah bebas dan merdeka, orang bebas memiliki gaya hidup mewah dan trendi meskipun harus tercekik oleh angsuran dan hutang di mana-mana.

Karena sudah bebas dan merdeka, orang bebas untuk belajar atau tidak belajar sesuatu. Bebas untuk memilih antara main game atau belajar. Bebas untuk memilih mengembangkan kemampuannya atau berhenti dengan kemampuan sekarang (zona nyaman).

Semua hal tersebut di atas adalah kemungkinan yang bisa muncul dan memang sering muncul di era kemerdekaan kita. Saya tidak mengatakan bahwa kita harus dijajah dan menentang kemerdekaan. 

Kemerdekaan adalah sesuatu hal yang wajib dan penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan, seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Saya juga tidak mengatakan bahwa hidup sesuai keinginan diri sendiri adalah sesuatu yang salah, tapi batasan kebebasan tetap perlu diperhatikan. 

Ada "General Truth", istilah yang digunakan Rhenald Kasali dalam bukunya, "Transformasi Bojonegoro Melawan Kutukan Alam" atau kebenaran yang diyakini secara umum yang perlu kita junjung sama-sama. Contoh general truth tersebut adalah menghindari korupsi, tidak membuang sampah sembarang, tidak melanggar lalu lintas, dan lain-lain.

Kasarnya adalah bahwa saat ini kita sedang dijajah oleh diri kita sendiri. Diri kita sendiri (personal) menjajah diri kita sendiri dengan berdalih bahwa kita sudah merdeka sehingga kita bebas untuk melakukan apa saja sesuai dengan keinginan diri kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun