Mohon tunggu...
Aris Suryanto
Aris Suryanto Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang yang suka dengan kehidupan santai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Word Cube, Membuatku Tahu Pronunciation dan Spelling Kata

3 Desember 2023   07:24 Diperbarui: 3 Desember 2023   07:25 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sering digunakan secara luas dalam komunikasi Internasional. Belajar bahasa Inggris diperlukan sebagai sarana memudahkan memperoleh dan memahami berbagai informasi, yang notabene menggunakan bahasa Inggris. Maxom (2009) berpendapat bahwa English is view of language which give people access to the world. Maksudnya adalah bahasa Inggris dipandang sebagai bahasa yang memberikan akses terhadap dunia.

  Di Indonesia, bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa asing (English as a Foreign Language). Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang diterima siswa pada jenjang sekolah menengah pertama. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah dasar yang memasukkan bahasa Inggris dalam kurikulum pembelajaran di sekolahnya. Harmer (2007) menyatakan we use language in terms of four skills: reading, writing, speaking and listening. Pembelajaran bahasa Inggris bertujuan agar siswa dapat melakukan komunikasi dasar, serta menguasai 4 skill (kemampuan) berbahasa yaitu reading (membaca), writing (menulis), berbicara speaking (berbicara) dan listening (menyimak).

Sebagai bahasa asing, bahasa Inggris dianggap sebagai pelajaran yang sulit bagi siswa. Beberapa alasannya yaitu penulisan atau ejaan (spelling) dan pengucapan (pronunciation) yang berbeda. Selain itu bahasa Inggris hanya siswa dapatkan di sekolah. Sedangkan dalam percakapan sehari-hari, siswa masih jarang menggunakannya. Imbasnya pemahaman siswa terhadap pelajaran bahasa Inggris rendah.

 Dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Qudwah Musi Rawas, siswa mengalami kesulitan yang serupa. Di antara kesulitan tersebut yaitu kesulitan dalam mengucapkan kosa kata bahasa Inggris secara tepat.  Sering terjadi juga siswa dapat menyebutkan namun belum paham cara penulisannya. Menghafal juga menjadi bagian sulit bagi siswa. Siswa kesulitan menghafal kosa kata baru. Sering terjadi kosakata yang telah mereka hafal, hilang tak berbekas.

Salah satu materi yang susah untuk dipahami siswa adalah tenses dan menghafal kosa kata bentuk lampau (verb 2). Pada materi ini siswa mengalami kesulitan menghafal perubahan bentuk dan kosa kata dasar (verb 1) ke dalam bentuk verb 2. Karena terdapat 2 jenis kata kerja. Kata kerja beraturan (regular verb) dan kata kerja tidak beraturan (irregular verb). Siswa sering kali salah mengenali irregular verb sebagai regular verb. Mereka menyamaratakan perubahan irregular verb dengan menambahkan-ed pada akhir kata seperti pada regular verb. 

Melihat permasalahan tersebut, guru sudah seharusnya menemukan media yang tepat untuk membantu siswa menghafal kosa kata. Karena penyampaian materi dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik akan lebih membekas. Media yang digunakan memungkinkan siswa terlibat langsung dalam penggunaannya. Hal tersebut diharapkan siswa dapat mengingat materi atau apa yang mereka pelajari dalam jangka waktu panjang. 

Salah satu media yang dapat digunakan yaitu kubus kata atau word cube. Word cube yang akan digunakan berbentuk seperti dadu dangan ukuran 6 cm x 6cm x 6 cm. Pada permukaannya terdapat kosa kata bahasa Inggris beserta artinya. Arini (2016) menyatakan word cube dapat digunakan untuk menyimak, berbicara, membaca maupun menulis sehingga guru dapat mengarahkan kegiatan pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan.

 Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan word cube ini juga bisa juga  dikategorikan sebagai permainan. Harapannya dengan bermain sambil belajar siswa akan lebih mudah termotivasi dalam menghafal. Menurut Kamal (2008) siswa akan termotivasi dan lebih semangat dalam belajar apabila materi pelajarannya mengenai kejadian sehari-hari mereka, waktu, musim, benda-benda yang ada di sekolah dan di rumah. Terlebih lagi materi tersebut membuat mereka gembira dan interaktif. Hal ini dapat dicapai apabila materinya melalui lagu, teka-teki, permainan, cerita dan gambar.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan best practice yang diformulasikan dengan judul ''Word Cube Membuatku Tahu Pronunciation dan Spelling Kata''.

  1. Fokus Best Practice

Dari latar belakang di atas, fokus best practice ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan ejaan (spelling) dan melafalkan bunyi (pronunciation) kata dengan tepat dengan menggunakan media word cube.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun